Jumat, 30 Desember 2016

Menulislah Dengan Bahagia dan Untuk Kebahagiaan




Saya ingat sekali waktu pertama kali buat tulisan di blog. Nulis iseng, kasih ke sahabat untuk dikoreksi, alhasil banyak banget yang harus diperbaiki. Ya bahasanya yang ga jelas lah, ya bahasanya yang muter-muter lah.

Malu? Sudah pasti. Tapi apa kemudian saya berhenti nulis? Awalnya hampir berhenti sih, tapi saya memutuskan untuk terus menulis dengan gaya penulisan yang saya kembangkan. Tentunya setelah belajar sana sini, minta feedback dari ahlinya, ditampar dengan masukan dan nasihat, jadinya makin semangat buat nulis. Joss.

Yang seru itu pada saat belajar. Karena untuk bisa nulis itu juga harus belajar, khususnya belajar untuk rajin membaca. Setuju? Hoho. Seru banget pas baca berbagai buku dengan berbagai penulis dan dengan berbagai gaya penulisan yang berbeda-beda pula. Beda karakter penulisannya. Ada yang serius banget, ada yang serius tapi santai, ada yang santai tapi dimengerti. Hingga akhirnya diri ini menemukan gaya apa yang harus digunakan dalam tulisannya.

Sebagai penulis yang masih baru, pastinya kita mencoba untuk memaksakan ingin menulis dengan satu gaya, tapi karena rajin baca dengan berbagai karakter penulisannya yang beda-beda juga, jadinya karakternya ganti lagi. Baca lagi, ganti lagi. Pas dicek, gaya penulisannya ternyata benar beda-beda. Yang baca tulisan kita pusing, yang nulis juga jadinya bingung.

Ternyata yang seperti itu malah membuat seseorang yang ingin benar-benar jadi penulis, baik blogger atau sejenisnya jadi ga bahagia. Karena mencoba untuk meniru oranglain, tapi sulit. Meniru lagi, makin sulit. Begitu seterusnya.

Menulis dengan perasaan bahagia ataupun untuk menjadi bahagia itu aslinya mudah sekali. Gampang banget. Tanpa harus pusing.



1. Tulis aja yang mau kita tulis

Misalnya, kita pasti tiap hari kan beraktivitas tuh. Nah, tiap aktivitas yang kita lakukan pasti ada lah kejadian yang menarik, tulis dah. Biar orang pada tahu kejadian menarik itu apa. Bagi-bagi ke orang. Contoh yang lain misalnya kita bagi deh pengalaman pribadi kita. Tuangkan dalam bentuk tulisan. Syukur-syukur tulisan kita bisa menginpirasi banyak orang. Dijamin bahagia kita.


2. Pakai gaya penulisan sendiri

Dibilang tulisannya kelewat santai? Biarin aja. Perhatikan coba, ada yang bukunya banyak terbit dan beredar di masyarakat, tapi gaya tulisannya pakai bahasa sehari-hari, laku keras tuh. Kalau kita sudah percaya dengan gaya tulisan sendiri, insya Allah hasilnya akan lebih maksimal. Diri ini pun sedang melatih kepercayaan diri agar gaya tulisannya bisa diterima banyak orang kok, hehe. Sama-sama belajar. Jangan pernah jadi oranglain dalam hal gaya tulisan, ga asik, ga bahagia malah, pusing nyusun kalimatnya. "MENULIS ALA GUE". Istilahnya seperti itu lah ya. "Gue mau nulis kayak gimana, bahasa seperti apa, bebas. Yang penting orang bisa ngerti dan paham maksud gue, insya Allah tetap bisa bermanfaat". Gitu harusnya kita mah ya, bukan malah pusing ga keluar-keluar ;p .


3. Berbagi manfaat kepada oranglain

Sudah bukan rahasia umum lagi alasan seseorang ingin menulis itu salah satunya adalah bisa berbagi manfaat kepada oranglain. Walaupun ada juga yang menjadikan menulis itu sebagai mata pencahariannya, it’s ok. Tapi coba bayangkan, kalau kita nulis dan bermanfaat, ilmunya dipakai banyak orang, sampai kita meninggal dunia pun insya Allah pahala kita tidak akan terputus. Karena salah satu amalan yang pahalanya tidak akan terputus ketika sudah meninggal adalah ilmu yang bermanfaat. Iya bukan?? Wehehe.

Yang terpenting dari itu semua yaitu kita sadar bahwa segala sesuatu bisa dibuat jadi tulisan. Sayang banget kalau cuma kita sendiri yang tahu, dipendam sendiri. “Mas, aku pemalu mas”. Sayapun menjawab singkat, “Masa nulis aja malu sih. Tulis aja, orang ga perlu tahu siapa sih yang nulis. Bisa loh. Yang penting, pesan dan makudnya tersampaikan”.

Saya ingat ada satu penulis yang karyanya cukup banyak di Indonesia ini, awal-awal orang ini nulis, namanya ga mau dikenal oranglain. Cuma mau dikenal nama penanya aja. Yah, walaupun ujung-ujungnya ketahuan juga siapa orang ini.

Intinya sebenarnya simpel. Kalau memang kita mau bahagia, salah satunya lakukanlah dengan menulis. Jadikan menulis agar kita berbahagia karena kita bisa berbagi manfaat kepada banyak orang, tentunya dengan kita juga bahagia dalam proses menulisnya. Jangan sampai stres, pusing sendiri. Hehehe.

Jadi, masih mau nunda-nunda untuk menulis sekarang juga?? . . . .

0 komentar:

Posting Komentar