Kamis, 09 Maret 2017

Bagikan Impian Dan Harapanmu



 Bisa jadi juga dari sahabat yang membaca tulisan ini tidak percaya dengan yang namanyaimpian dan harapan.

Bisa jadi dari sahabat yang membaca tulisan ini termasuk orang yang tidak percaya atas kekuatan bicara.

Jika memang seperti itu kondisinya, mulai sekarang saran dari saya yaitu mulai mempercayai akan hal tersebut. Percaya akan impian, harapan, dan juga percaya akan kekuatan bicara. Maksud kekuatan bicara disini adalah ketika kita punya mimpi, jangan hanya disimpan dalam hati atau pikiran, tapi salurkan, sampaikan.

Mas, saya orangnya introvert, jadi agak sulit kalau misal harus dikasitau ke luar tentang mimpi-mimpi saya.

Tidak masalah jika memang kondisinya seperti itu. Tapi sangat disayangkan kalau memang kita sama sekali tidak pernah menggaungkan / menyampaikan apa impian dan harapan yang kita ingin capai ke dunia luar.

Saya termasuk salah satu orang yang senang sekali untuk menyampaikan apa yang menjadi mimpi saya kepada siapa saja yang saya kenal. Tidak peduli ditertawakan, tidak peduli tidak digubris. Satu yang membuat saya percaya ialah minimal mereka tahu, dan setidaknya insya Allah mereka akan meng-amin-kan mimpi saya tersebut.

Kalau memang sahabat termasuk orang yang introvert, cara termudah untuk bisa menyampaikan mimpi-mimpi sahabat ke dunia luar adalah dengan menulisnya. Menulis di kertas, di blog jika memang punya, dimanapun asalkan orang lain bisa melihatnya. Jangan hanya disimpan sendiri.

Saya teringat kata guru saya, “kalau punya mimpi itu dibagi-bagi. Jangan cuma disimpen sendiri. Biarkan oranglain tahu apa mimpimu, biarkan mereka bantu dengan doa”.

Setidaknya itulah yang saya lakukan selama ini. Saya melakukan keduanya. Saya ceritakan kepada siapa yang saya kenal, tapi sebelum itu saya tuliskan pada sebuah kertas yang kemudian saya tempelkan di dinding kamar tidur saya. Agar sebelum tidur, kita bisa melihat kembali apa mimpi kita tersebut. Kalau sudah begitu, maka semangat insya Allah akan kembali menggelora untuk meraihnya.

Yang paling berbahaya dari semua itu jika sahabat sama sekali tidak memiliki mimpi yang ingin diraih. “Saya mah ngalir ajalah, kayak air yang mengalir. Nanti juga ketahuan bakal jadi apa saya”.

Ya alhamdulillah kalau memang air tersebut membawa kita menuju ke tempat yang indah. Lah kalau mengalir ke tempat yang keruh, tempat yang jelek, bagaimana? Hihi.

Terakhir dari tulisan ini yaitu marilah kita semua sebagai manusia memiliki impian dan harapan. Jangan sampai kita tidak memilikinya.

Jika sudah memiliki impian dan harapan, share kepada oranglain. Biarkan mereka mengetahui kemudian mendoakan. Dan lihat keajaiban yang akan terjadi setelahnya. Kuncinya dua, SEMANGAT & SABAR.

0 komentar:

Posting Komentar