Bisa jadi
juga dari sahabat yang membaca tulisan ini tidak percaya dengan yang namanyaimpian dan harapan.
Bisa jadi
dari sahabat yang membaca tulisan ini termasuk orang yang tidak percaya atas
kekuatan bicara.
Jika memang
seperti itu kondisinya, mulai sekarang saran dari saya yaitu mulai mempercayai
akan hal tersebut. Percaya akan impian, harapan, dan juga percaya akan kekuatan
bicara. Maksud kekuatan bicara disini adalah ketika kita punya mimpi, jangan
hanya disimpan dalam hati atau pikiran, tapi salurkan, sampaikan.
Mas, saya orangnya
introvert, jadi agak sulit kalau misal harus dikasitau ke luar tentang
mimpi-mimpi saya.
Tidak
masalah jika memang kondisinya seperti itu. Tapi sangat disayangkan kalau
memang kita sama sekali tidak pernah menggaungkan / menyampaikan apa impian dan harapan yang kita ingin capai ke dunia luar.
Saya
termasuk salah satu orang yang senang sekali untuk menyampaikan apa yang
menjadi mimpi saya kepada siapa saja yang saya kenal. Tidak peduli
ditertawakan, tidak peduli tidak digubris. Satu yang membuat saya percaya ialah
minimal mereka tahu, dan setidaknya insya Allah mereka akan meng-amin-kan mimpi
saya tersebut.
Kalau
memang sahabat termasuk orang yang introvert, cara termudah untuk bisa
menyampaikan mimpi-mimpi sahabat ke dunia luar adalah dengan menulisnya.
Menulis di kertas, di blog jika memang punya, dimanapun asalkan orang lain bisa
melihatnya. Jangan hanya disimpan sendiri.
Saya
teringat kata guru saya, “kalau punya
mimpi itu dibagi-bagi. Jangan cuma disimpen sendiri. Biarkan oranglain tahu apa
mimpimu, biarkan mereka bantu dengan doa”.
Setidaknya
itulah yang saya lakukan selama ini. Saya melakukan keduanya. Saya ceritakan
kepada siapa yang saya kenal, tapi sebelum itu saya tuliskan pada sebuah kertas
yang kemudian saya tempelkan di dinding kamar tidur saya. Agar sebelum tidur,
kita bisa melihat kembali apa mimpi kita tersebut. Kalau sudah begitu, maka
semangat insya Allah akan kembali menggelora untuk meraihnya.
Yang paling
berbahaya dari semua itu jika sahabat sama sekali tidak memiliki mimpi yang
ingin diraih. “Saya mah ngalir ajalah,
kayak air yang mengalir. Nanti juga ketahuan bakal jadi apa saya”.
Ya alhamdulillah
kalau memang air tersebut membawa kita menuju ke tempat yang indah. Lah kalau
mengalir ke tempat yang keruh, tempat yang jelek, bagaimana? Hihi.
Terakhir
dari tulisan ini yaitu marilah kita semua sebagai manusia memiliki impian dan
harapan. Jangan sampai kita tidak memilikinya.
Jika sudah memiliki impian dan
harapan, share kepada oranglain.
Biarkan mereka mengetahui kemudian mendoakan. Dan lihat keajaiban yang akan terjadi
setelahnya. Kuncinya dua, SEMANGAT &
SABAR.
0 komentar:
Posting Komentar