Selasa, 15 November 2016

Semua Datang Di Waktu Yang Tepat




Sebagian dari sahabat pasti pernah merasakan yang namanya kesal karena menunggu. Selain itu juga pasti ada yang pernah merasa “kok gua gagal terus ya”

Saya sendiri pun sering sekali merasa seperti itu. Merasa seakan-akan dunia beserta isinya tidak berpihak pada diri ini. Yang mana hal itu membuat diri ini menjadi malas untuk melakukan apa-apa. Namun alhamdulillahnya untuk yang namanya ibadah tidak menjadi terseret malasnya.

Sebagai contoh, hampir setengah tahun saya lulus studi kuliah belum juga mendapat pekerjaan. Atau mungkin sahabat ada yang seperti itu. Bahkan bisa jadi hingga kini sudah hampir setahun belum juga mendapat pekerjaan. Pasti ada rasa lelah mencoba, malas, kesal, bingung. Yap, itulah yang saya rasakan juga.

Ada juga yang merasa sudah ingin menikah tapi jodoh tidak kunjung datang. Entah kenapa bisa seperti itu. Seakan-akan lawan jenis tidak ada yang mendekat kepada kita, akhirnya kita hanya meratapi nasib saja tidak nikah-nikah walaupun keinginan sudah besar.

Contoh terakhir ketika kita menginginkan sesuatu, yang itu kita yakin sekali apa yang kita inginkan itu akan membuat kita berkembang tapi terkendala dengan biaya. Kita tidak punya uang untuk membeli itu. “Padahal deadline dikit lagi harus lunas, kalo ga lunas gal dah gue”. Kurang lebih seperti itulah.

Pertanyaannya kemudian adalah kenapa saya memberi contoh seperti 3 hal ini? Tidak lain dan tidak bukan adalah karena saya pernah mengalaminya sendiri. Jadi akan lebih asik ketika kita bercerita yang sudah kita rasakan sendiri, tidak perlu ngawang-ngawang.

Problem-problem seperti itulah yang seringkali membuat kita menjadi seperti yang saya katakana di awal, kesal, emosi, dan yang lainnya.

Sahabat, ternyata setelah saya menjalaninya, dan saya berusaha mencaritahu kenapa bisa seperti itu, jawabannya sangat simpel. Asli, simpel. Apa itu? Karena semua itu akan datang di waktu yang tepat.

Kok gitu? Coba kita sama-sama cermati dan sama-sama kita menguraikan apa maksud dari itu semua. Sungguh Allah mencintai makhluk-Nya yang taat pada-Nya. Allah menginginkan agar kita lebih dekat dengan Dia. Dekat dalam hal ibadah tentunya.

Kasus pertama. Kalau saja kita berpikir tenang, santai, pasti ada pembelajaran yang bisa kita ambil. Ketika kita belum dapat kerja, berarti Allah menyuruh kita untuk ibadah lebih, fokus ibadah, dan sudah pasti membantu orangtua dan keluarga. Karena belum tentu nanti ketika kita sudah bekerja, waktu ibadah kita dengan-Nya masih sama dengan sebelum kerja. Beda dengan seorang pebisnis yang memang memiliki waktu luang lebih banyak dibanding yang bekerja sebagai pagawai.

Kasus kedua. Ingin sekali menikah, tapi kok jodoh tidak kunjung tiba. Saya yakin, sahabat semua pernah mendengar “jodoh, maut, rezeki itu sudah diatur sama Allah”. Nah kalau sudah begitu, dekati saja yang ngaturnya. Bisa jadi itu tanda bahwa Allah mau agar kita memiliki waktu “bermesraan” lebih banyak dengan-Nya sebelum ada yang menyaingi-Nya.

Terakhir. Kasus terakhir ini yang agak sensitive. Karena menyangkut uang. Manusia biasanya kalau sudah urusan uang, sensitive. Apapun bisa dilakukan. Tapi percaya atau tidak, Allah itu memiliki sifat Al-Ghaniyy (Yang Maha Kaya). Allah mau melihat keseriusan kita, benar apa tidak kita butuh. Kalau benar butuh sekali, tambah doa, ibadah ditambah, insya Allah keputusan terbaik dari-Nya akan terlihat.

Semua itu hanya tinggal masalah waktu. Kapan Allah akan memberikan kepada kita. Kalau kita belum dikasih, dekati yang memberinya, Allah. Jangan ke yang lain. Bahaya. Kalau guru saya mengatakan, “Kalau emang ente belom dikasih sama Allah, minta teruus. Jangan malah berhenti, salah ente. Minta tuh gratis, ngapain malu-malu minta banyak sama Allah. Nanti kalo udah dikasih, jebret, kelabakan dah ente”.

Nah kan tuh. Sabar aja. Allah tidak pernah ingkar janji kok

1 komentar:

  1. Tuh kan renungannya ketjeee hehe
    Semua datang tepat pada waktuNya
    Termasuk benih2 kebaikan yang kita tabur, akan dicairkan oleh NYA tepat pada waktunya

    BalasHapus