Sekjend Lingkar Trainer Muda Indonesia

LTMI merupakan sebuah komunitas dibawah naungan CerdasMulia Institute yang bergerak dalam bidang pembangunan diri. Sejak tanggal 1 Maret 2015, LTMI resmi di launching dan Adit mendapat amanah sebagai Sekjend LTMI

Semangat Menebar Inspirasi

Mempunyai bakat dalam bidang MC serta public speaking, membuat Adit menjadikan dunia training sebagai media menyalurkan hobi dan bakatnya disamping pekerjaannya.

Fasilitator Yayasan Aids Indonesia

Adalah sebuah lembaga yang bergerak dalam pencegahan penyebaran virus HIV/AIDS yang dipelopori oleh YAIDS di daerah DKI Jakarta.

Fasilitator Training PT.Kubik Kreasi SisiLain

Adalah sebuah lembaga training profesional yang dimotori oleh Jamil Azzaini, yang juga merupakan idola dari Adit

Aparatur Sipil Negara Lemigas

Adit merupakan salah satu Aparatur Sipil Negara sebagai Peneliti Pertama pada Lembaga Minyak dan Gas dibawah naungan Kementrian ESDM

Senin, 28 November 2016

Manfaatkan Titipan Allah




Manusia ini memang tempatnya salah, tempatnya keliru. Karena yang paling benar itu cuma Allah.

Manusia ini juga sukanya lihat kekurangan oranglain, nilai kesalahan yang ada di oranglain, padahal kita sendiri bisa jadi tidak lebih baik. Ibarat kata pepatah, semut di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak.

Manusia ini juga kadang ga sadar kalau misal semua yang ada di dunia ini cuma titipan dan sementara. Ya harta, jabatan, dan lain-lain yang kita punya di dunia ga bakal dibawa ke akhirat.


Tapi sungguh termasuk orang-orang yang beruntung kalau misalnya harta, jabatan, kekuasaan, benar-benar kita gunakan untuk kemaslahatan banyak orang, membantu banyak orang. Bukan sebaliknya.

Harta berupa uang, dipakai untuk sedekah, berbagi, zakat, infaq kepada orang yang membutuhkan, ke masjid, ke tujuan-tujuan yang memang membutuhkan.

Jabatan kekuasaan sebagai pimpinan, dipakai untuk mengayomi bawahan, mengajarkan, mendidik.

Tapi apa jadinya kalau ternyata semua itu digunakan untuk hal sebaliknya? Sungguh rugi kalau kita diberi titipan seperti itu tapi tidak dimaksimalkan untuk meraih pahala.

Uang digunakan hanya untuk foya-foya, jalan-jalan sendiri, kesenangan pribadi, sementara masih banyak orang di luar sana yang membutuhkan. Alangkah baik dan indahnya jika bisa berbagi kepada mereka.

Jabatan kekuasaan digunakan untuk ajang gaya-gayaan, ajang untuk meminta pelayanan yang lebih ketika belum berkuasa, ajang untuk memarahi anak buah ketika anak buah melakukan kesalahan yang belum tentu itu kesalahannya, selalu mencari cara bagaimana agar bisa memarahi anak buah, mencari-cari kesalahan dan bukannya mencari solusi. Sungguh karma Allah itu berlaku. Entah untuk dirinya, keluarganya, atau orang terdekatnya.

Pastikan diri ini ketika Allah berikan izin untuk memiliki itu semua bisa benar-benar berbuat untuk kebaikan. Hidup ini singkat. Jadikan harta, jabatan, benar-benar membuat diri kita sejahtera di alam akhirat kelak. Aamiin

Percaya Sama Allah





Tenyata benar ya. Kalau kita jauh sedikit aja sama Allah, hati rasanya ga tenang banget. Ya merasa kalau apa yang kita lakuin tuh kayak ga berguna, jadinya malah bakal males untuk berbuat apa-apa.

Ternyata benar ya. Allah tuh dekat banget sama kita. Bahkan lebih dekat daripada urat leher kita. Kalau kita minta sama Allah, pasti sadar apa ga sadar, bakal dikabulin.

Ternyata benar ya. Allah itu akan mengabulkan doa kita kalau kitanya dekat sama Dia. Ga jauh-jauh. Ya ibadah dilakuin, solat terus jalan, maksiat tinggalin.

Ternyata benar ya. Kadang kita suka ga sadar kalau kita tuh lagi maksiat. Jadinya permintaan kita, doa kita, Allah ga kabulin. Berusaha keras kayak apapun juga, bakal sulit dikabulin sama Allah.

Ternyata benar ya. Janji Allah ga pernah bohong. Kalau kita mau sesuatu, terus yang kita lakukan pertama doa dulu, doa lagi, doa terus, baru ikhtiar, insya Allah dapet dah.

Ternyata benar ya. Allah tuh ga bakal merasa rugi kalau kitanya jauh dari Dia. Karena memang cuma Allah yang bisa memenuhi keinginan kita. Manusia mah cuma perantara aja.

Yes. Allah is the best. Allah satu-satunya tempat biar apa yang kita mau bisa dikabulkan. Jangan terkecoh sama apa yang kita lihat. Percaya ga percaya, nanti akan sadar bahwa memang Allah doang yang bisa bantu kita. Serius dah.

Mau bisnis? Minta digampangin jalannya sama Allah. Mau kerja? Minta dimudahin dapet kerjaan yang kita mau. Mau punya jodoh? Minta digampangin ketemu sama orang yang tepat.

Dikit-dikit langsung gerak dikit-dikit langsung gerak tanpa bawa-bawa Allah, susah dah biasanya. Kalaupun ada yang kayak gitu, jangan langsung ikutin, santai dulu, doa dulu. Ga percaya? Boleh dicoba kok :) :)

Selasa, 15 November 2016

Semua Datang Di Waktu Yang Tepat




Sebagian dari sahabat pasti pernah merasakan yang namanya kesal karena menunggu. Selain itu juga pasti ada yang pernah merasa “kok gua gagal terus ya”

Saya sendiri pun sering sekali merasa seperti itu. Merasa seakan-akan dunia beserta isinya tidak berpihak pada diri ini. Yang mana hal itu membuat diri ini menjadi malas untuk melakukan apa-apa. Namun alhamdulillahnya untuk yang namanya ibadah tidak menjadi terseret malasnya.

Sebagai contoh, hampir setengah tahun saya lulus studi kuliah belum juga mendapat pekerjaan. Atau mungkin sahabat ada yang seperti itu. Bahkan bisa jadi hingga kini sudah hampir setahun belum juga mendapat pekerjaan. Pasti ada rasa lelah mencoba, malas, kesal, bingung. Yap, itulah yang saya rasakan juga.

Ada juga yang merasa sudah ingin menikah tapi jodoh tidak kunjung datang. Entah kenapa bisa seperti itu. Seakan-akan lawan jenis tidak ada yang mendekat kepada kita, akhirnya kita hanya meratapi nasib saja tidak nikah-nikah walaupun keinginan sudah besar.

Contoh terakhir ketika kita menginginkan sesuatu, yang itu kita yakin sekali apa yang kita inginkan itu akan membuat kita berkembang tapi terkendala dengan biaya. Kita tidak punya uang untuk membeli itu. “Padahal deadline dikit lagi harus lunas, kalo ga lunas gal dah gue”. Kurang lebih seperti itulah.

Pertanyaannya kemudian adalah kenapa saya memberi contoh seperti 3 hal ini? Tidak lain dan tidak bukan adalah karena saya pernah mengalaminya sendiri. Jadi akan lebih asik ketika kita bercerita yang sudah kita rasakan sendiri, tidak perlu ngawang-ngawang.

Problem-problem seperti itulah yang seringkali membuat kita menjadi seperti yang saya katakana di awal, kesal, emosi, dan yang lainnya.

Sahabat, ternyata setelah saya menjalaninya, dan saya berusaha mencaritahu kenapa bisa seperti itu, jawabannya sangat simpel. Asli, simpel. Apa itu? Karena semua itu akan datang di waktu yang tepat.

Kok gitu? Coba kita sama-sama cermati dan sama-sama kita menguraikan apa maksud dari itu semua. Sungguh Allah mencintai makhluk-Nya yang taat pada-Nya. Allah menginginkan agar kita lebih dekat dengan Dia. Dekat dalam hal ibadah tentunya.

Kasus pertama. Kalau saja kita berpikir tenang, santai, pasti ada pembelajaran yang bisa kita ambil. Ketika kita belum dapat kerja, berarti Allah menyuruh kita untuk ibadah lebih, fokus ibadah, dan sudah pasti membantu orangtua dan keluarga. Karena belum tentu nanti ketika kita sudah bekerja, waktu ibadah kita dengan-Nya masih sama dengan sebelum kerja. Beda dengan seorang pebisnis yang memang memiliki waktu luang lebih banyak dibanding yang bekerja sebagai pagawai.

Kasus kedua. Ingin sekali menikah, tapi kok jodoh tidak kunjung tiba. Saya yakin, sahabat semua pernah mendengar “jodoh, maut, rezeki itu sudah diatur sama Allah”. Nah kalau sudah begitu, dekati saja yang ngaturnya. Bisa jadi itu tanda bahwa Allah mau agar kita memiliki waktu “bermesraan” lebih banyak dengan-Nya sebelum ada yang menyaingi-Nya.

Terakhir. Kasus terakhir ini yang agak sensitive. Karena menyangkut uang. Manusia biasanya kalau sudah urusan uang, sensitive. Apapun bisa dilakukan. Tapi percaya atau tidak, Allah itu memiliki sifat Al-Ghaniyy (Yang Maha Kaya). Allah mau melihat keseriusan kita, benar apa tidak kita butuh. Kalau benar butuh sekali, tambah doa, ibadah ditambah, insya Allah keputusan terbaik dari-Nya akan terlihat.

Semua itu hanya tinggal masalah waktu. Kapan Allah akan memberikan kepada kita. Kalau kita belum dikasih, dekati yang memberinya, Allah. Jangan ke yang lain. Bahaya. Kalau guru saya mengatakan, “Kalau emang ente belom dikasih sama Allah, minta teruus. Jangan malah berhenti, salah ente. Minta tuh gratis, ngapain malu-malu minta banyak sama Allah. Nanti kalo udah dikasih, jebret, kelabakan dah ente”.

Nah kan tuh. Sabar aja. Allah tidak pernah ingkar janji kok