Minggu, 20 Maret 2016 merupakan hari yang bersejarah
bagi sahabat saya, Yusep Supriatna atau yang biasa saya panggil dengan
sebutan Kang Yusep atau Kangyus. Karena pada hari itu, dia diizinkan oleh Allah
untuk menikah dengan seorang wanita terbaik yang dipilihkan Allah untuknya.
Saya biasa memanggilnya dengan panggilan Vivi.
Cukup menarik untuk dikulik kisah dari kedua orang
ini. Karena kebetulan saya cukup mengetahui seluk beluk bagaimana usaha dari
Kangyus untuk menemukan wanita idamannya ini. Berawal tidak saling mengenal,
tapi kekuatan doalah yang mempertemukan mereka. Hal yang mungkin pembaca agak
terkejut, adalah usia diantara keduanya yang cukup jauh, terlebih lagi usia
Vivi yang masih cukup muda, berusia
sama dengan istri saya, 19 tahun. Sementara Kangyus? 26 menuju 27 tahun, hehe.
Kangyus yang memang dari 2 tahun belakangan sudah
mantap untuk menikah namun terkendala dengan suatu hal. Pertama adalah
keinginan orangtua yang ingin naik haji terlebih dahulu. Kedua yaitu karena
memang belum bertemu dengan wanita terbaik yang Allah pilihkan untuknya. Tapi,
doa doa doa, kemudian ikhtiar, membuat kedua harapan tersebut dapat terkabul.
Orangtuanya bisa berangkat haji hanya dalam jeda waktu setahun dari pendaftaran
dan Kangyus bertemu dengan wanita yang siap menikah walaupun berusia muda
seperti harapannya.
Saya yang berkesempatan untuk menjadi pemandu acara
pun tidak bisa menahan air mata ketika khutbah nikah dibawakan oleh sang ustadz
yang menjadi perantara sehingga Kangyus dan Vivi bisa bertemu. Terlebih lagi
ketika akad diucapkan olehnya. Mantap, tegas, tanpa terulang. Seketika ada yang
berteriak dari barisan belakang “SAAAAHH”dengan keras namun kemudian seperti
lemas. Sayangnya saya tidak tahu itu siapa.
Mereka yang baru berkenalan sekitar Bulan Januari,
kemudian dipertemukan sekitar Bulan Februari, dan memutuskan untuk menikah
Bulan Maret. Tidak sampai 3 bulan sejak mereka berkenalan. Pada awalnya saya
tidak percaya sama sekali, tapi saya yakin dan percaya karena memang keinginan
yang kuat dari Kangyus untuk menikah dalam waktu dekat, sehingga acara
pernikahan pun tidak perlu menunggu waktu lama.
Ketika sang anak sudah meminta untuk menikah karena
sudah siap, maka izinkanlah mereka untuk menikah, tidak boleh ditahan apalagi
dihalangi
Itulah nasihat yang saya dapatkan dari guru saya, dan
saya menemukan hal itu pada kedua orangtua mereka. Orangtua Kangyus, dan juga
orangtua Vivi. Kangyus yang memang tinggal dirinya yang belum menikah diantara
saudara kandungnya makin dimudahkan oleh Allah untuk segera. Sementara Vivi
yang merupakan anak pertama dari 2 bersaudara? Hanya berkat izin dari Allah hal
itu bisa terwujud dalam waktu dekat.
Sesungguhnya saya yakin dan percaya bahwa banyak
sahabat pembaca di luar sana yang ingin menikah namun memiliki berbagai
kendala.
-
Sudah berpacaran lama tapi tidak kunjung menikah
dengan alasan belum ada uang untuk menikah (akad + resepsi)
-
Ingin menikah tapi belum ditemukan jodohnya oleh
Allah
Yang sudah berpacaran lama tapi tidak kunjung menikah
dengan alasan belum ada uang atau apapun, cobalah untuk memastikan apakah
*kekasih* nya itu serius untuk menikahinya? Mengajak melakukan ibadah yang
berpahala atau terus-terusan melakukan dosa maksiat? Dipegang tangannya,
digandeng, dirangkul, dicium, di . . . , aaah sudahlah. Sulit dibayangkan
sahabat. Jika tidak ada jawaban pasti, untuk apa ditunggu. Allah memiliki stok
banyak yang serius mengajak untuk mendekat ke jalan Allah kok.
Yang sudah siap untuk menikah namun tidak kunjung
dipertemukan dengan jodohnya? Ini yang mungkin sekilas terlihat kasihan. Tapi
kata siapa? Kata kita mungkin iya sebagai manusia, tapi kata Allah mungkin
tidak. Allah sengaja untuk menjaga jodohnya sehingga nanti Allah menilai
sahabat benar-benar sudah siap secara jasmani dan rohani, pasti dipertemukan. Terlebih
lagi, dipertemukan dengan cara yang membuat kita tersenyum malu-malu. Asli.
Itulah yang saya lihat dari sahabat saya ini.
Seketika setelah menikah, sungguh rasa “malu-malu
kucing” yang diperlihatkan, padahal sudah sah sebagai sepasang suami istri.
Indah.
Berdoalah terlebih dahulu, minta hanya kepada Sang
Pemberi Cinta. Tambahkan lagi doanya agar Allah yakin. Lanjutkan lebih semangat
dalam berdoa dan meminta pada-Nya. Barulah ikhtiar. Insya Allah akan
dipertemukan dengan jodoh impian yang kita inginkan, tentunya yang baik. Jika
tujuan menikah adalah karena ingin mencari keridhoan Allah, maka kenikmatan lah
yang akan muncul dalam berumahtangga nantinya.
Yang terakhir untuk sahabat, saudara, partner, doa
kami (Adit & istri) mengiringi langkah kalian dalam berumahtangga. Nikmati
segala yang akan dijalani. Karena apa yang akan dilakukan akan bernilai pahala.
Yang tadinya pegangan haram jadi halal. Yang tadinya
tatap tatapan zina mata jadi halal. Yang harusnya gombal gombalan haram jadi
halal.
Laki-laki ketika sudah menikah, mengabdi tetap pada
sang ibu. Wanita jika sudah menikah, maka pengabdiannya adalah untuk suami.
Semoga Kangyus dan Vivi menjadi keluarga yang penih dengan keberkahan dan
keharmonisan. Dan mampu memberi nilai kebermanfaatan bagi banyak orang.
Sahabat yang belum menikah dan ingin menikah semoga
disegerakan menikah dengan pasangan yang dipilihkan Allah, hehe. Aamiin.
#KamiBahagia