Assalamu’alaikum wr.wb
Sekjend Lingkar Trainer Muda Indonesia
LTMI merupakan sebuah komunitas dibawah naungan CerdasMulia Institute yang bergerak dalam bidang pembangunan diri. Sejak tanggal 1 Maret 2015, LTMI resmi di launching dan Adit mendapat amanah sebagai Sekjend LTMI
Semangat Menebar Inspirasi
Mempunyai bakat dalam bidang MC serta public speaking, membuat Adit menjadikan dunia training sebagai media menyalurkan hobi dan bakatnya disamping pekerjaannya.
Fasilitator Yayasan Aids Indonesia
Adalah sebuah lembaga yang bergerak dalam pencegahan penyebaran virus HIV/AIDS yang dipelopori oleh YAIDS di daerah DKI Jakarta.
Fasilitator Training PT.Kubik Kreasi SisiLain
Adalah sebuah lembaga training profesional yang dimotori oleh Jamil Azzaini, yang juga merupakan idola dari Adit
Aparatur Sipil Negara Lemigas
Adit merupakan salah satu Aparatur Sipil Negara sebagai Peneliti Pertama pada Lembaga Minyak dan Gas dibawah naungan Kementrian ESDM
Senin, 29 Desember 2014
Ibu, Ayah, Maafkan Anakmu Ini
Assalamu’alaikum wr.wb
Selasa, 09 Desember 2014
Solat tuh dinikmatin, jangan diburu-buruin
Assalamu'alaikum wr.wb
Kamis, 04 Desember 2014
Surat dari Al-Qur'an
Assalamu'alaikum wr.wb
Nih ada sedikit surat dari Al-Qur'an untuk kita manusia. Perhatiin yaa
Selasa, 02 Desember 2014
Jangan nambah beban negara ya
Assalamu'alaikum wr.wb
Bapaknya marah besar dengan alasan tersebut.
"Bapak ini pegawai negeri tapi bapak tidak bekerja dengan alasan seperti kamu.", demikian suara keras sang Ayah.
"Bapak mengabdikan diri pada negeri ini meski bapak sering merasa asing di negeri sendiri. Bapak sering merasa tolol diantara para pemeras rakyat yang sah dimata hukum. Jadi pengusaha itu lebih mulia, kamu bisa membantu memberi nafkah orang lain". Bentak bapak.
Si anak diam tidak menjawab dalam ketakutannya.
Karena dimarahi bapaknya, si anak kabur dari rumah.
Seminggu tidak ditemukan. Bapak kebingungan mencari anaknya kesana kemari. Di minggu kedua nenek si anak telepon bahwa cucunya baik-baik saja ada di rumah neneknya.
Mendengar kabar tersebut, bapak langsung datang ke rumah ibunya. Setelah bertemu anaknya terjadilah dialog dari hati kehati antara bapak dan anak.
“Mengapa kamu bersikeras ingin jadi pegawai negeri, nak?”
“Di negeri ini jadi pengusaha susah, Pak, banyak birokrasi, mendingan saya jadi birokratnya aja. Hidup lebih enak demikian”
“Kalau kamu memang ingin kerja mengapa tidak di perusahaan swasta?”
“Bagaimana saya bisa tenang kerja di perusahaan swasta, sementara pemerintahnya saja sering mempersulit pengusaha swasta kecuali orang-orang yang dekat dengan pemerintahan?”
Anaknya terus memberikan jawaban-jawaban skeptis.
“Baiklah anakku, kalau memang itu keputusan kamu sekarang ikutlah denganku…”
Lalu si bapak membawa anaknya jalan-jalan memasuki perkampungan. Di perkampungan bapaknya menunjuk beberapa rumah paling sederhana, memang seluruh kampung tersebut rumahnya mayoritas sederhana.
Kalau kamu bersikeras ingin jadi pegawai negeri, datanglah kamu ke lima rumah itu nak, dan mintalah sepuluh ribu rupiah tiap rumahnya lalu kamu bilang bulan depan kamu akan kembali lagi dan akan minta uang dengan jumlah yang sama.
Anaknya kebingungan dengan perkataan bapaknya. Bagaimana tidak, dia disuruh mengemis pada penduduk yang hanya untuk makanpun mereka kesulitan. Anaknya tidak mau menuruti perintah bapaknya, dia tetap diam.
Bapaknya kembali berkata dengan membentak. “Cepatlah kamu pergi meminta uang pada mereka, nak!! Bukankah kamu ingin jadi pegawai negeri? “
Anaknya tetap diam dan matanya mulai berkaca.
“Bapak...bagaimana mungkin aku mengemis pada mereka, sementara mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya saja merasa kesulitan?”
Bapaknya kembali memaksa. “Cepatlah kamu pergi dan mintalah uang pada mereka!!!”
Kali ini anaknya menangis. “Aku tidak bisa, pak. Aku lebih baik bekerja dengan keras dan meneteskan keringat ini daripada aku harus meminta uang pada mereka”, sambil meneteskan airmata.
Bapaknya kembali berkata, kali ini dengan suara lembut dan bijak, “Anakku, negeri kita tercinta ini sedang sakit, kalau kamu jadi pegawai negeri hanya dengan alasan bekerja santai dan mendapatkan uang dengan pasti, kamu hanya akan menambah beban negeri ini. Beban rakyat yang hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya saja mereka merasa kesulitan. Gaji pegawai negeri itu didapat dari rakyat yang miskin ini nak. Lebih baik kamu jadi pengusaha dengan meneteskan keringat kamu sendiri untuk menafkahi keluarga kamu. Walaupun jadi pengusaha sangat kecil sekalipun tidak apa, itu jauh lebih mulia dari pada kamu mengemis uang pada rakyat yang miskin ini".
Sang anak tertegun dan mengangguk.
Bagaimana menurut teman-teman pembaca semua? Hehe
Sekali lagi saya sampaikan kalau semua yang ada di tulisan ini hanyalah saya kutip dari sebuah artikel yaa. Yang udah pernah baca saya yakin pasti ada. Yang belum pernah baca dan sangat ingin menjadi seorang PNS, silakan dipikirkan baik-baik alasannya. Jangan sampai berpikir seperti anak ini karena hal itu hanya akan membuat beban bagi negara. Oke oke :) .
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Senin, 01 Desember 2014
Takut sama manusia? Sama Allah aja :)
Assalamu'alaikum wr.wb
Selasa, 25 November 2014
sakit? bersyukur aja
Assalamu'alaikum wr.wb
Haloooo, selamat malam semua pembaca. Kabarnya gimana nih pada? Insya Allah dalam keadaan sehat dan mudah-mudahan selalu dalam lindungan Alah SWT yaa, aamiin. Senang rasanya kn saya bisa nulis lagi nih di malem-malem gini. Saya pengen cerita dikit, beneran deh dikit doang kok, hehehe. Tapi sebelum itu mau minta kayak biasa nih, minta doa biar penulis dikasih kesehatan terus biar bisa nulis terus dan doain juga biar tulisannya bisa berguna buat kta semua.
Bismillah . . .
Saya pengen cerita kejadian nyata yg saya alamin sendiri dan beneran langsung saya jalanin. Apaan tuh? Gini gini, saya ini manusia yg mungkin lagi dalam proses perbaikan diri untuk menuju ke jalan yg lebih bener dah. Berarti dulu ga bener dong? Kagaaakkk, insya Allah sih bener tapi kurang ajaaa.
Saya sekarang beneran lagi pengen banget berubah kan ya. Ga pengen dah yg namanya jauh dari Allah, saya udah pernah ngerasain jauh dari Allah soalnya, tapi mudah-mudahan si ga jauh-jauh amat lah ya. Naaah, di saat begini, saya selalu berdoa sekarang kalau jangan pernah jauhin saya Yaa Allah, karena saya takut ga ada pegangan lagi. *bukan pegangan terlihat loh ya, tapi pegangan secara tidak terlihat.
Saya sekarang ini selalu berdoa gini kurang lebih, "Yaa Allah, kalau saya mulau menjauh dari-mu, tamparlah hamba. Dan kalau hamba makin menjauh dari-Mu, tamparlah hamba lebih keras. Dan ketika hamba sudah benar-benar makin menjauh bahkan menghilang dari-Mu, tamparlah hamba lebih keras lagi". Pertanyaannya sekarang, kok berani banget yak saya doa begitu? Hehe.
Penulis ini cuma manusia biasa yg ga pinter-pinter amat. Penulis juga bukan umat Islam yg ngerti agama banget. Mungkin bagi orang yg kenal sama penulis juga tahu kalau penulis ini agamanya Islam masih suka memperlihatkan kayak orang Islam, karena nyablaknya, karena slengeannya, karena lain-lainnya dah. Tapi penulis penge belajar untuk mendalami Islam secara bener.
Salah satu yg saya lakuin ya itu, lewat doa itu. Tujuannya untuk apa ya emang saya nulis gitu? (Mungkin itu pertanyaannya). Tujuannya ga lain ga bukan cuma satu, yaitu biar penulis ga jauh dari Allah. Kita semua kan pasti pernah denger kalau apapun yg kita ucapkan itu bisa jadi doa. Apalagi doa beneran kan hehe.
Setelah istiqomah, ternyata hasil doa yg saya panjatkan dikabulin sama Allah. Saya bener-bener ditampar sama Allah. Dalam bentuk apa? Dalam bentuk penyakit. Penyakit apa? Lengkaplah pokoknya. Tenggorokan panas, perut growak growak bunyinya, diare parah sampai lemes selama hampir 2 hari. Saya kaget, karena ga pernah saya sampai sakit kayak begitu, biasa mah diare doang ga pake tenggorokan panas.
Segala obat udah saya minum, baca doa jg udah dilakuin, baca Qur'an juga udah, tapi ni penyakit ga kunjung sembuh. Saya mikir apa yaaa yg udah saya lakuin, dan setelah saya pikir agak lama akhirnya saya dapet jawaban. Ternyata saya sedikit sulit untuk jaga penglihatan dari hal-hal yg diridhoin Allah, walaupun sebenernya kalau dipikir-pikir juga bukan kesalahan saya secara langsung.
Akhirnya setelah nemu jawabannya, saya coba tobat dah. Saya beneran bisa dibilang udah lemes-selemesnya manusia dah. Temen saya aja shock ngeliat saya kayak gitu. Yaudah, abis itu saya doa dah kalau misal ini penyakit bisa ngapusin diri dari dosa-dosa, beri saya kekuatan dan kesabaran. Alhamdulillah tuh lancar-lancar aja dah.
Tapi jangan cuma doa doang tapi usahanya ga ada. Usaha yg saya lakuin waktu sakit ini ya minum obat, terus ke dokter juga. Baruu, kalau usaha udah dilakuin berdoa dah, pasrah. Eeehh alhamdulillah tuh, setelah 2 hari saya berkutat sama ini penyakit, dikasih kesembuhan juga sama Allah.
Nah, yang mau saya sampein disini itu sebenernya kalau ucapan yg kita omongin itu merupakan doa yg Allah bakal mengijabah. Terus, kalau misal Allah ngasih ujian berupa cobaan, jangan pernah ngeluh dah, dinikmatin sakitnya, minta doa dari oranglain juga kalau perlu. Karena kalau kita udah ngeluh ni yak, menurut saya sebagai orang yang ilmunya juga ga banyak itu ga ada bedanya sama orang yg ga bisa bersyukur
Dan yg perlu diinget nih yak, Allah tuh ga bakalan ngasih ujian di luar batas kemampuan manusia. Jadi, kalau dikasih ujian berupa sakit, diayukrin. Susah siii, tapi bisaaa. Bukan bisa sii, tapi sulit. Coba deh buat temen-temen yg sakit, bisa dilakuin apa yg saya tulis disini. Insya Allah dah bisa diuji coba.
Apa yg saya lakuin tuh cuma dikit dan alhamdulillah berhasil. Cuma usaha, doa, sama bersyukur. Perlu diinget ni, bersyukur itu ga cuma kalau lagi dapet hadiah, kalau lagi dapet ujian terus bisa bersyukur, mantep dah.
Apa yg saya omongin di atas ini, ga ada maksud sama sekali untuk sombong loh ya. Sama ga ada maksud untuk menggurui. Saya cuma pengen berbagi cerita aja sm semua pembaca (pede daaaah ada yg baca, haha. Kalau ada yg mau dikomentarin, silakan yaa. Kasih saya feedback yg baik yak. Saya ini cuma manusia yg penuh dengan kekurangan, kesempurnaan cuma dimilikin sama Allah SWT. Semangat untuk pandai bersyukur yaaa.
Radityo Fajar Priambodo (Adit / Radit).
081286339483 / 085710328373
Sabtu, 22 November 2014
Permintaan sulit? Tambah ibadahnya
Assalamu'alaikum wr.wb