Kamis, 04 Desember 2014

Surat dari Al-Qur'an



Assalamu'alaikum wr.wb

Selamat sore semua yang pembaca tulisan saya ini. Seperti biasa, semoga semua yang ngebaca tulisan saya ini selalu dalam keadaan sehat dan ga kurang satu apapun. Dan juga selalu berada dalam lindungan Allah SWT yaa, aamin. Kalau yang lagi sakit, semoga dikasih kesembuhan. Kalau yang lagi punya masalah, semoga bisa diselesaikan dengan baik. Kalau yang punya hutang, semoga bisa kebayar hutangnya. "Kalau yang jomblo gimana? Hehe" , disyukuri dan dinikmati doong.

Bismillah . . .

Akhir-akhir ini saya ngerasa sedih. Kenapa? Karena saya ngerasa banyak orang-orang yang berada di sekitar saya sedikit sekali yang meluangkan waktunya untuk membaca Kitab Suci Al-Qur'an. Kok saya tahu? Kan saya bilang saya ngerasa doang, tapi mudah-mudahan itu ga bener sih ya. Terus orang zaman sekarang, khususnya lagi anak muda atau remaja lah, banyak yang gayanya makin aneh-aneh aja, entah dari cara berpakaian, ataupun dari perilaku kehidupannya. Tapi mungkin itu wajar karena mereka masih mencari sesuatu yang banyak dinamakan itu jati diri.

Ah, kalau ngomongin anak muda atau remaja mah ga ada abisnya dah. Sama sih, kalau ngomongin siapa aja sebenernya juga ga ada abisnya. Apalagi kalau kita tukang gosip, betul? Wehehehe, Jangan diikutin yang itu yaa, dosa.
Balik lagi ke apa yang mau saya tulis, saya jujur ngerasa sedih karena kayaknya Al-Qur'an udah banyak ditinggalin sama orang-orang sekarang. Saya ga bilang semua orang loh ya, cuma kebanyakan. Bener ga sih? Karena saya liatnya orang sekarang lebih sering deket sama gadgetnya masing-masing. Salah ga sih? Wah, kalau masalah salah salahan bukan hak saya untuk ngomong itu, karena saya juga takut kalau bilang itu salah.

Coba kita pikir bareng-bareng deh. Al-Qur'an banyak ditinggalin. Al-Qur'an banyak didiemin aja di rumah. Banyak yang Al-Qur'an di rumahnya jadi lapuk, jelek, kuning, tua, halamannya lepas-lepas. Tapi apa itu karena kita sering baca? Renungin yuk. Syukur-syukur banyak yang ngomong iya karena sering bahkan selalu dibaca. Lah kalau yang bilang bukan karena sering dibaca, tapi cuma didiemin doang? Gimana rasanya? Sedih apa biasa aja? Bersyukur kalau temen-temen pada bilang sedih.

Cuma kalau diliat faktanya sekarang, orang lebih seneng ngebawa gadget, mainin gadget, dibanding ngebawa Al-Qur'an untuk ngelindungin diri kita, ngebaca Al-Qur'an. Dan orang sekarang mungkin lebih banyak yang stres kalau ga megang gadget, dibanding ga megang Al-Qur'an. padahal cuma sehari, stresnya bukan main. Saya ga bilang gadget itu merusak, tapi berdasarkan kenyataan sekarang bisa dibilang begitu.

"Tapi kan di gadget juga ada aplikasi Al-Qur'annya", iya ada, tapi dibaca ga? Heee. Saya punya temen yang sangat gila kalau udah nge-game di gadget, bisa seharian kali tuh. Sampai rela nge-game padahal lagi di charge. Luar biasa ga tuh? Dan mungkin, mungkin loh ya ini, mungkin ga cuma temen saya itu yang kayak begitu. Mungkin banyak juga orang di luar sana lebih rela ga tidur untuk nge-game dibanding baca Al-Qur'an. Al-Qur'an itu pedoman hidup kita sebagai umat Islam loh, bukan gadget.

Saya sebagai orang yang beragama Islam pengen ngasih masukan dikit nih untuk semua yang ngebaca tulisan saya ini. Mainan di HP boleh, tapi jangan sampai gila mainan. Mainan di HP boleh, tapi jangan pernah yang namanya ninggalin baca Al-Qur'an. Sehari tuh minimal baca satu ayat. "Cuma satu ayat doang sehari?" . Iya, tapi masa iya tega cuma baca satu ayat doang sih selama satu hari. Padahal kalau nge-game atau gadgetan bisa berapa berjam-jam. Bener ga? Cuma saya mah ga maksa untuk baca banyak, kalau emang kemampuannya sehari cuma satu ayat ya monggo. Tapi kasian loh Al-Qur'an masa kalah fungsinya sama yang namanya gadget sih?


Nih ada sedikit surat dari Al-Qur'an untuk kita manusia. Perhatiin yaa

Surat Imajiner
Suratku ini aku awali dengan kata-kata, "Aku sangat merindukanmu, mungkinkah rinduku berbalas?" . Dulu kau sering mendatangiku dan menciumku. Kini kau tempatkan aku di tempat yang nyaman, namun itu menyiksaku karena kau jarang bercengkrama denganku. Kau lebih sibuk berlama-lama dengan Ipad dan BBmu.

Aku benar-benar sangat iri dengan Ipad dan BB yang kau miliki. Kemanapun kau pergi, mereka selalu kau bawa. Saat di rumah pun kau asyik dan rela berlama-lama dengan mereka berdua. Sementara aku, tetap kau abaikan. Padahal, sibuk di depan Ipad dan BB belum tentu memberi manfaat dan berpahala.

Ketahuilah, saat kau bercengkrama denganku, setiap hurufku memberi satu kebaikan dan memberikan 10 kali lipat pahala walau kau mungkin tak tahu maknanya. Bahkan, saat kau terbata-bata untuk berucap, kau justru mendapat dua pahala. Pahala membacaku dan pahala kau kesulitan membacanya.

Siapa yang berpegang teguh kepadaku, ia tak akan tersesat. Tapi mengapa kau merasa tak bersalah saat kau jarang menyapaku? Kau malu bila merasa belum membaca buku dan novel bestseller, tapi mengapa kau tak merasa malu sedikit pun belum selesai membacaku? Aku ada bukan untuk kau simpan di lemarimu, tetapi seharusnya kau simpan di hatimu. Tapi bagaiman mungkin aku bersemayam di hatimu, bila kau jarang membacaku?

Aku dipelajari bkan hanya ketika kau kecil, tetapi seharusnya setiap waktu. Mengapa? Karena aku ini pedoman hidupmu. Aku bukanlah "mainan" yang hanya kau baca saat kau kecil. Aku ada juga bukan hanya sekedar menjadi mas kawin saat kau menikah. Bukan pula hanya untuk kau ingat saat ada kematian di keluargamu.

Mengapa hidupmu kacau? Mengapa kau sering jenuh? Mengapa hidupmu sering gelisah? Mengapa kau sering beani berbuat maksiat? Mengapa kau banyak tak mengerti ketentuan Tuhanmu? Itu karena kau jarang bercengkrama dengaku.

Demikianlah suratky untukmu, semoga kau mengerti keluhan dan deritaku. Aku ingin kau manjakan seperti Ipad, BBmu, dan gadget-gadgetmu yang lain.

Yang rindu kepadamu,


Kitab Sucimu

Itulah sedikit tulisan yang bisa saya bagikan hari ini. Tulisan ini merupakan keluhan hati kecil saya sendiri karena miris melihat banyak orang lebih peduli kepada gadget yang dimiliki dan lebih stres ketika belum bermain dalam sehari dibanding membaca Al-Qur'an. Dan surat yang dibuat oleh Kitab Suci tersebut saya kutip dari buku orang yang saya anggap guru saya, walaupun beliau mungkin tidak mengenal saya.

Maafkan saya kalau di tulisan ini ada gaya tulisan yang kurang berkenan di hati pembaca. Saya tegaskan lagi kalau saya ini masih amatir dan butuh masukan dari semua yang membaca. Saya hanya berharap semoga tulisan ini bisa berguna dan bermanfaat untuk kita semua, aamin.

Assalamu'alaikum wr.wb

Radityo Fajar Priambodo
@radityofp
Pin: 51C0E0BC

0 komentar:

Posting Komentar