Assalamu’alaikum wr.wb
Bismillah
Halo sahabat, apa kabar? Semoga dalam keadaan sehat
dan senantiasa selalu dalam lindungan Allah ya. Tulisan ini saya persembahkan
untuk semua Ibu hebat yang ada di dunia ini.
Ibu. Seorang wanita yang melahirkan kita ke dunia.
Melalu rahimnya kita menumpang untuk dibesarkan. Selama kurang lebih 9 bulan
kita di dalam perutnya.
Ibu. Wanita hebat yang berjuang menantang maut,
antara hidup dan mati melawan sakitnya menahan diri kita dikeluarkan dari dalam
perutnya. Lemas. Sakit sekali. Ya, sakit.
Ibu. Wanita hebat yang bersedia meluangkan waktunya
untuk menyusui kita, memandikan kita, memakaikan popok dan menggantinya,
membersihkan kotoran yang keluar dari dalam tubuh kita tanpa merasakan bau
sedikitpun.
Ibu. Wanita hebat yang rela diganggu tengah malam
oleh kita. Rela diganggu ketika sedang tidur nyenyak, tiba-tiba tangisan kita
membuatnya menjadi terbangun. Kesal? Sebal? Bete? Mungkin kalau kita yang
diperlakukan seperti itu pasti mengatakan “YA”, tapi Ibu “TIDAK”.
Ibu. Wanita hebat yang sangat sabar mengikuti perkembangan hidup
kita. 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, bahkan hingga kita remaja, menjadi dewasa,
hingga akhirnya kita menikah dengan seseorang yang sangat kita cintai. Marah,
teriak, semua itu dilakukan semata-mata karena rasa sayangnya kepada kita.
Ibu. Wanita hebat yang ketika kita bertambah
dewasa, Ibu tetap mencintai kita dengan tulus. Tetap senantiasa menanyakan
kabar kita. Tetap sabar menantikan kehadiran kita untuk menemuinya.
Ibu. Wanita hebat yang ketika sakit mendatanginya,
sama sekali tidak ingin merepotkan anaknya. Karena tahu anaknya yang sangat
sibuk dengan segala urusan dan pekerjaannya.
Ibu. Mama. Bunda. Umi. Emak. Apapun panggilannya,
artinya tetaplah sama dan tidak pernah berubah. Sebaik apapun, sejahat apapun,
sebengal apapun kita, Ibu tidak akan pernah berubah, tetap menyayangi dan
mencintai kita.
Ibumu masih ada? Peluk, cium, minta maaf
padanya.
Ibumu sudah tidak ada? Doakan dirinya.
Karena Ibu adalah wanita terhebat yang
pernah ada dalam hidup kita.
AKU
CINTA IBU
0 komentar:
Posting Komentar