Assalamu’alaikum wr.wb
Halo pembaca semua yang insya Allah dalam keadaan sehat wal'afiat. Semoga kita semua selalu berada dalam lindungan Allah SWT ya, aamiin. Tulisan ini saya awali dengan sebuah cerita sedikit.
Bismillah . . .
Suatu
hari, dua orang sahabat menghampiri sebuah lapak untuk membeli buku dan
majalah. Penjualnya ternyata melayani dengan buruk. Mukanya pun cemberut. Orang
pertama jelas jengkel menerima layanan seperti itu. Namun yang mengherankan
yaitu orang kedua tetap enjoy menerima pelayanan seperti itu, bahkan bersikap
sopan kepada penjual tersebut.
Lantas,
orang pertama itu bertanya kepada sahabatnya, “Hei, kenapa kamu bersikap sopan
kepada penjual yang menyebalkan itu?”. Sahabatnya menjawab, “Loh, memang kenapa
aku harus mengizinkan dia menentukan caraku dalam bertindak? Kitalah sang
penentu atas kehidupan kita, bukan orang lain”.
“Tapi
dia melayani kita dengan buruk sekali,” bantah orang pertama karena ia masih
merasa jengkel. “Yaa, itu masalah dia. Dia mau bad mood, tidak sopan, melayani
dengan buruk, dan lainnya, toh itu ga ada kaitannya dengan kita. Kalau kita
sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur dan mempengaruhi hidup
kita. Padahal kitalah yang bertanggung jawab atas diri sendiri.
Pelajaran apa
yang bisa kita ambil dari cerita di atas sih?
Mungkin selama ini tidak jarang tindakan
kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain kepada kita. Kalau mereka
melakukan hal yang buruk, kita akan melakukan dan membalas dengan hal yang lebih
buruk lagi. Kalau mereka tidak sopan, kita akan melakukan dan membalas dengan
hal yang lebih tidak sopan lagi. Dan parahnya, kalau orang lain pelit terhadap
kita, kita yang awalnya sangat pemurah dan dermawan mendadak melakukan hal yang sedemikian pelitnya jika harus
berurusan dengan orang itu.
Merenung yuk coba. Kenapa sih
tindakan kita harus dipengaruhi oleh orang lain? Kenapa untuk berbuat baik,
kita harus menunggu diperlakukan dengan baik dulu oleh orang lain? Ngeri ga sih
kalau kita, dan bahkan banyak orang berpikir kayak gitu? Bisa kacau ini dunia,
hehe (lebay banget ya?). Tapi bener loh itu. Coba deh kita jaga suasana hati
kita. Jangan biarkan sikap buruk orang lain ke kita menentukan cara kita
bertindak. Pilihlah untuk tetap berbuat baik, sekalipun menerima hal yang tidak
baik.
Mungkin terlihat sepele membahas hal
ini. Tapi ini benar adanya. Tidak sedikit orang yang membalas perlakuan orang
lain sesuai dengan yang mereka lakukan terhadap dirinya. Dan itu akan berbahaya
jika terus dibiarkan dan semua orang berpikir sama bahwa itu wajar saja.
Pesan
terakhir yang bisa kita ambil pelajaran dari cerita di atas ialah “Pemenang
kehidupan ialah orang yang tetap sejuk ketika berada di tempat yang panas, orang yang tetap manis ketika
berada di tempat yang sangat pahit, orang yang tetap merasa kecil walaupun
telah menjadi besar, serta orang yang tetap tenang meskipun berada di tengah
badai sekalipun”.
0 komentar:
Posting Komentar