Sungguh
manusia benar-benar dalam kerugian. Terutama jika yang dilakukannya di dunia
hanyalah membuang-buang waktunya tanpa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat
untuk dirinya, dan untuk orang banyak. Karena kehidupan kita di dunia hanyalah
sementara dan tidak tahu kapan kita akan dipanggil oleh Allah, Sang Maha
Pencipta.
Apakah kita
sudah menyiapkan bekal cukup untuk kehidupan kita di akhirat nantinya? Apakah
kita sudah mempersiapkan diri dan jawaban-jawaban atas segala pertanyaan yang
Malaikat berikan kepada kita saat kita sudah meninggalkan dunia ini? Sungguh,
sungguh merinding dan bergetar tubuh ini jika harus mengingat apa yang akan
terjadi di kehidupan setelah kehidupan di dunia ini.
Pernahkah
kita berpikir akan masuk ke dalam surga atau neraka diri ini? Apakah ke dalam surga
yang di dalamnya akan hidup kekal abadi selama-lamanya dengan segala kenikmatan
yang diberikan Allah untuk makhluk-Nya yang beriman. Ataukah neraka yang kita
tahu bahwa disana merupakan tempat lahirnya setan dan kita semua tahu bahwa di
dalamnya tidak ada kenikmatan yang akan didapat. Yaa Allah, lagi-lagi merinding
dan bergetar jika memikirkan hal itu.
Alhamdulillah
jika kita nantinya setelah penghisaban dimasukkan ke dalam surganya Allah yang
begitu indah. Bagaimana jika kita berada diantara surga dan neraka, atau bahkan
dimasukkan ke dalam neraka? Naudzubillah Min Dzalik.
Mungkin
kita semua pernah mendengar bahwa hanya ada satu orang yang dapat memberikan
syafa’at kepada kita di akhirat nanti. Ya, dialah Nabi Muhammad SAW. Beliaulah
yang nantinya akan menolong dan menyelamatkan umatnya yang benar-benar patuh
terhadap ajaran agama yang dibawa olehnya. Beliaulah yang akan berjuang memohon
pada Allah untuk menyelamatkan kita dari ancaman yang sangat mengerikan,
neraka.
Namun,
bukan berarti dengan syafa’at yang dimilikinya kita menjadi bebas berbuat apa
saja. Karena tidak semua umatnya dapat diselamatkan olehnya. Saya pun
diingatkan oleh seorang guru yang berkesempatan memberikan tausyiahnya saat
saya menjalani pembelajaran di daerah Kuningan. Diantara orang-orang tersebut,
antara lain adalah
1.
Umatnya
yang beriman
Sebagai umat
Islam yang memang memiliki kewajiban untuk beribadah kepada Allah, diwajibkan
untuk selalu memiliki keimanan kepada Allah dan ajaran agama Islam. Dalam kitab
suci Al-Qur’an pun selalu disebutkan, “Hai,
orang-orang yang berimana” . Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak patuh
terhadap ajaran agama yang dibawa oleh Rasul Muhammad SAW.
2.
70.000
umat tanpa dihisab
Dalam hadits
yang saya lupa diriwayatkan oleh siapa, disebutkan bahwa nantinya akan ada
70.000 umat muslim yang akan masuk surga tanpa dihisab. Apa kita yakin bahwa
kita dapat masuk surga tanpa dihisab? Sementara sahabat Rasul sendiri saja
berjumlah kurang lebih, yaitu 114.000 orang. Masih yakinkah kita?
Namun kala itu,
Umar Bin Khattab merasa hal itu kurang. Karena itu, sahabat Umar meminta “tambahan
kuota” kepada Rasul yang akhirnya Rasul pun mengatakan bahwa dari 70.000 orang
tersebut, masing-masing orang dapat membawa lagi 70.000 orang yang lainnya.
Yak, semoga kita termasuk ke dalam salah seorang diantaranya.
3.
Ashabul
A’rof
Ashabul A’rof
adalah satu tempat dimana manusia berada diantara surga dan neraka. Ingin masuk
ke surga namun tidak bisa. Tidak ingin masuk ke neraka namun belum pasti. Orang
dengan kondisi seperti ini, disebutkan dalam hadits yang lagi-lagi saya lupa
diriwayatkan oleh siapa, dijanjikan oleh Rasul bahwa akan diselamatkan nantinya
untuk masuk ke dalam surga.
Sahabat,
termasuk ke dalam umat muslim yang manakah kita berada? Apakah ibadah kita
sudah berada dalam tingkat yang sangat baik sehingga nantinya kita termasuk
dalam orang yang mendapat syafa’at dari Rasul Muhammad SAW?
Semoga
apa yang saya tulis dapat menjadi renungan kita semua. Bukan berarti saya
merasa lebih baik, namun semata-mata tulisan ini saya tulis untuk mengingatkan
kepada kita semua bahwa kita harus mengingat kembali tujuan kita hidup di dunia
ini untuk apa.
Semoga
kita semua nantinya dapat bersilaturahim dalam surganya Allah bersama
orang-orang soleh dan soleha yang lain. Aamiin.
0 komentar:
Posting Komentar