Minggu, 29 November 2015

3 Ciri Yang Mendapat Syafa'at Rasul


Sungguh manusia benar-benar dalam kerugian. Terutama jika yang dilakukannya di dunia hanyalah membuang-buang waktunya tanpa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk dirinya, dan untuk orang banyak. Karena kehidupan kita di dunia hanyalah sementara dan tidak tahu kapan kita akan dipanggil oleh Allah, Sang Maha Pencipta.

Apakah kita sudah menyiapkan bekal cukup untuk kehidupan kita di akhirat nantinya? Apakah kita sudah mempersiapkan diri dan jawaban-jawaban atas segala pertanyaan yang Malaikat berikan kepada kita saat kita sudah meninggalkan dunia ini? Sungguh, sungguh merinding dan bergetar tubuh ini jika harus mengingat apa yang akan terjadi di kehidupan setelah kehidupan di dunia ini.
           
           Pernahkah kita berpikir akan masuk ke dalam surga atau neraka diri ini? Apakah ke dalam surga yang di dalamnya akan hidup kekal abadi selama-lamanya dengan segala kenikmatan yang diberikan Allah untuk makhluk-Nya yang beriman. Ataukah neraka yang kita tahu bahwa disana merupakan tempat lahirnya setan dan kita semua tahu bahwa di dalamnya tidak ada kenikmatan yang akan didapat. Yaa Allah, lagi-lagi merinding dan bergetar jika memikirkan hal itu.
             
            Alhamdulillah jika kita nantinya setelah penghisaban dimasukkan ke dalam surganya Allah yang begitu indah. Bagaimana jika kita berada diantara surga dan neraka, atau bahkan dimasukkan ke dalam neraka? Naudzubillah Min Dzalik.
       
              Mungkin kita semua pernah mendengar bahwa hanya ada satu orang yang dapat memberikan syafa’at kepada kita di akhirat nanti. Ya, dialah Nabi Muhammad SAW. Beliaulah yang nantinya akan menolong dan menyelamatkan umatnya yang benar-benar patuh terhadap ajaran agama yang dibawa olehnya. Beliaulah yang akan berjuang memohon pada Allah untuk menyelamatkan kita dari ancaman yang sangat mengerikan, neraka.
    
            Namun, bukan berarti dengan syafa’at yang dimilikinya kita menjadi bebas berbuat apa saja. Karena tidak semua umatnya dapat diselamatkan olehnya. Saya pun diingatkan oleh seorang guru yang berkesempatan memberikan tausyiahnya saat saya menjalani pembelajaran di daerah Kuningan. Diantara orang-orang tersebut, antara lain adalah

1.       Umatnya yang beriman
Sebagai umat Islam yang memang memiliki kewajiban untuk beribadah kepada Allah, diwajibkan untuk selalu memiliki keimanan kepada Allah dan ajaran agama Islam. Dalam kitab suci Al-Qur’an pun selalu disebutkan, “Hai, orang-orang yang berimana” . Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak patuh terhadap ajaran agama yang dibawa oleh Rasul Muhammad SAW.

2.       70.000 umat tanpa dihisab
Dalam hadits yang saya lupa diriwayatkan oleh siapa, disebutkan bahwa nantinya akan ada 70.000 umat muslim yang akan masuk surga tanpa dihisab. Apa kita yakin bahwa kita dapat masuk surga tanpa dihisab? Sementara sahabat Rasul sendiri saja berjumlah kurang lebih, yaitu 114.000 orang. Masih yakinkah kita?
Namun kala itu, Umar Bin Khattab merasa hal itu kurang. Karena itu, sahabat Umar meminta “tambahan kuota” kepada Rasul yang akhirnya Rasul pun mengatakan bahwa dari 70.000 orang tersebut, masing-masing orang dapat membawa lagi 70.000 orang yang lainnya. Yak, semoga kita termasuk ke dalam salah seorang diantaranya.

3.       Ashabul A’rof
Ashabul A’rof adalah satu tempat dimana manusia berada diantara surga dan neraka. Ingin masuk ke surga namun tidak bisa. Tidak ingin masuk ke neraka namun belum pasti. Orang dengan kondisi seperti ini, disebutkan dalam hadits yang lagi-lagi saya lupa diriwayatkan oleh siapa, dijanjikan oleh Rasul bahwa akan diselamatkan nantinya untuk masuk ke dalam surga.

       Sahabat, termasuk ke dalam umat muslim yang manakah kita berada? Apakah ibadah kita sudah berada dalam tingkat yang sangat baik sehingga nantinya kita termasuk dalam orang yang mendapat syafa’at dari Rasul Muhammad SAW?
       
      Semoga apa yang saya tulis dapat menjadi renungan kita semua. Bukan berarti saya merasa lebih baik, namun semata-mata tulisan ini saya tulis untuk mengingatkan kepada kita semua bahwa kita harus mengingat kembali tujuan kita hidup di dunia ini untuk apa.

Semoga kita semua nantinya dapat bersilaturahim dalam surganya Allah bersama orang-orang soleh dan soleha yang lain. Aamiin.

0 komentar:

Posting Komentar