Sabtu, 28
November 2015, merupakan salah satu hari yang bersejarah buat saya. Bukan
karena mendapatkan lotere dan uang yang banyak. Bukan juga karena mendapat
musibah. Melainkan saya diberi kesempatan untuk mengisi pelatihan di salah satu
lokasi di daerah Margonda yang memang tempat tersebut merupakan tempat dimana
sahabat saya menjadi pengurus sehingga saya diizinkan untuk mengisi disana di
depan teman-teman SMP dan SMA.
Saya
kemudian berpikir materi apa yang harus saya bawakan. Karena memang ini
merupakan pelatihan umum pertama yang saya lakukan di luar materi tentang HIV
& AIDS yang sudah sering saya bawakan. Setelah berdiskusi dan melihat
kondisi calon peserta disana, saya akhirnya memutuskan untuk mengisi seputar public speaking.
“Topik apaa yang
akan saya bawakan ya?” , pikirku seminggu sebelum mengisi. Bersyukur saya
memiliki istri yang luar biasa peduli terhadap sesama, apalagi terhadap saya,
hehe. Di saat saya kebingungan harus mengisi tentang apa, istri saya ingat bahwa
saya terinspirasi dari mentor kehidupan saya, yaitu Pak Jamil Azzaini yang baru
menulis buku Speak to Change. Akhirnya dia memberi saran pada saya untuk
mengisi dengan judul Speak to Inspire.
Sebenarnya
Speak to Inspire memang sesuatu yang
saya jelaskan kepada istri saya dengan bahasa yang rumit namun disederhanakan
olehnya sehingga didapat kalimat itu. Kenapa saya membahas hal itu bukan
berarti karena saya lebih hebat dalam berbicara disbanding orang lain, namun
semata-mata karena memang untuk menyampaikan sesuatu itu lebih baik dengan
berbicara.
Speak to Inspire adalah suatu gaya dan
komitmen saya pribadi mulai saat ini untuk berani membicaraka sesuatu yang
sekiranya bisa menginspirasi. Dahulu saya berpikir bahwa menyampaikan sesuatu
itu harus dengan berbicara saja. Pertanyaan hadir, lantas bagaimana dengan
orang-orang yang merasa dirinya introvert tapi juga ingin dapat menginspirasi
orang banyak.
Mencari
kesana kesini. Ternyata sangat banyak orang yang dapat menginspirasi. Buat
orang yang tidak senang berbicara di depan umum pun dapat melakukannya melalui
tulisan. Terkadang ini yang kita lupa. Tidak semata-mata menginspirasi itu
harus dengan berbicara secara lisan, namun dengan tulisan dan makna tersirat
dan tersurat juga dapat melakukannya.
Sahabat,
selagi masih muda, jangan pernah takut untuk berbicara, mengajarkan, dan
mengamalkan kebaikan kepada banyak orang. Sayang jika hanya kita diam dan
mengikuti arus yang ada. Allah dan Rasul pun berpesan pada kita, “sampaikanlah kebaikan walau hanya satu ayat”
.
So, Let's Speak to Inspire!!
0 komentar:
Posting Komentar