Senin, 21 Maret 2016

Calon Keluarga Penuh Cinta


Minggu, 20 Maret 2016 merupakan hari yang bersejarah bagi sahabat saya, Yusep Supriatna atau yang biasa saya panggil dengan sebutan Kang Yusep atau Kangyus. Karena pada hari itu, dia diizinkan oleh Allah untuk menikah dengan seorang wanita terbaik yang dipilihkan Allah untuknya. Saya biasa memanggilnya dengan panggilan Vivi.

Cukup menarik untuk dikulik kisah dari kedua orang ini. Karena kebetulan saya cukup mengetahui seluk beluk bagaimana usaha dari Kangyus untuk menemukan wanita idamannya ini. Berawal tidak saling mengenal, tapi kekuatan doalah yang mempertemukan mereka. Hal yang mungkin pembaca agak terkejut, adalah usia diantara keduanya yang cukup jauh, terlebih lagi usia Vivi yang masih cukup muda,   berusia sama dengan istri saya, 19 tahun. Sementara Kangyus? 26 menuju 27 tahun, hehe.

Kangyus yang memang dari 2 tahun belakangan sudah mantap untuk menikah namun terkendala dengan suatu hal. Pertama adalah keinginan orangtua yang ingin naik haji terlebih dahulu. Kedua yaitu karena memang belum bertemu dengan wanita terbaik yang Allah pilihkan untuknya. Tapi, doa doa doa, kemudian ikhtiar, membuat kedua harapan tersebut dapat terkabul. Orangtuanya bisa berangkat haji hanya dalam jeda waktu setahun dari pendaftaran dan Kangyus bertemu dengan wanita yang siap menikah walaupun berusia muda seperti harapannya.

Saya yang berkesempatan untuk menjadi pemandu acara pun tidak bisa menahan air mata ketika khutbah nikah dibawakan oleh sang ustadz yang menjadi perantara sehingga Kangyus dan Vivi bisa bertemu. Terlebih lagi ketika akad diucapkan olehnya. Mantap, tegas, tanpa terulang. Seketika ada yang berteriak dari barisan belakang “SAAAAHH”dengan keras namun kemudian seperti lemas. Sayangnya saya tidak tahu itu siapa.

Mereka yang baru berkenalan sekitar Bulan Januari, kemudian dipertemukan sekitar Bulan Februari, dan memutuskan untuk menikah Bulan Maret. Tidak sampai 3 bulan sejak mereka berkenalan. Pada awalnya saya tidak percaya sama sekali, tapi saya yakin dan percaya karena memang keinginan yang kuat dari Kangyus untuk menikah dalam waktu dekat, sehingga acara pernikahan pun tidak perlu menunggu waktu lama.

Ketika sang anak sudah meminta untuk menikah karena sudah siap, maka izinkanlah mereka untuk menikah, tidak boleh ditahan apalagi dihalangi

Itulah nasihat yang saya dapatkan dari guru saya, dan saya menemukan hal itu pada kedua orangtua mereka. Orangtua Kangyus, dan juga orangtua Vivi. Kangyus yang memang tinggal dirinya yang belum menikah diantara saudara kandungnya makin dimudahkan oleh Allah untuk segera. Sementara Vivi yang merupakan anak pertama dari 2 bersaudara? Hanya berkat izin dari Allah hal itu bisa terwujud dalam waktu dekat.

Sesungguhnya saya yakin dan percaya bahwa banyak sahabat pembaca di luar sana yang ingin menikah namun memiliki berbagai kendala.
 
-          Sudah berpacaran lama tapi tidak kunjung menikah dengan alasan belum ada uang untuk menikah (akad + resepsi)

-          Ingin menikah tapi belum ditemukan jodohnya oleh Allah

Yang sudah berpacaran lama tapi tidak kunjung menikah dengan alasan belum ada uang atau apapun, cobalah untuk memastikan apakah *kekasih* nya itu serius untuk menikahinya? Mengajak melakukan ibadah yang berpahala atau terus-terusan melakukan dosa maksiat? Dipegang tangannya, digandeng, dirangkul, dicium, di . . . , aaah sudahlah. Sulit dibayangkan sahabat. Jika tidak ada jawaban pasti, untuk apa ditunggu. Allah memiliki stok banyak yang serius mengajak untuk mendekat ke jalan Allah kok.

Yang sudah siap untuk menikah namun tidak kunjung dipertemukan dengan jodohnya? Ini yang mungkin sekilas terlihat kasihan. Tapi kata siapa? Kata kita mungkin iya sebagai manusia, tapi kata Allah mungkin tidak. Allah sengaja untuk menjaga jodohnya sehingga nanti Allah menilai sahabat benar-benar sudah siap secara jasmani dan rohani, pasti dipertemukan. Terlebih lagi, dipertemukan dengan cara yang membuat kita tersenyum malu-malu. Asli.

Itulah yang saya lihat dari sahabat saya ini. Seketika setelah menikah, sungguh rasa “malu-malu kucing” yang diperlihatkan, padahal sudah sah sebagai sepasang suami istri. Indah.

Berdoalah terlebih dahulu, minta hanya kepada Sang Pemberi Cinta. Tambahkan lagi doanya agar Allah yakin. Lanjutkan lebih semangat dalam berdoa dan meminta pada-Nya. Barulah ikhtiar. Insya Allah akan dipertemukan dengan jodoh impian yang kita inginkan, tentunya yang baik. Jika tujuan menikah adalah karena ingin mencari keridhoan Allah, maka kenikmatan lah yang akan muncul dalam berumahtangga nantinya.

Yang terakhir untuk sahabat, saudara, partner, doa kami (Adit & istri) mengiringi langkah kalian dalam berumahtangga. Nikmati segala yang akan dijalani. Karena apa yang akan dilakukan akan bernilai pahala.
 
Yang tadinya pegangan haram jadi halal. Yang tadinya tatap tatapan zina mata jadi halal. Yang harusnya gombal gombalan haram jadi halal.
 
Laki-laki ketika sudah menikah, mengabdi tetap pada sang ibu. Wanita jika sudah menikah, maka pengabdiannya adalah untuk suami. Semoga Kangyus dan Vivi menjadi keluarga yang penih dengan keberkahan dan keharmonisan. Dan mampu memberi nilai kebermanfaatan bagi banyak orang.

Sahabat yang belum menikah dan ingin menikah semoga disegerakan menikah dengan pasangan yang dipilihkan Allah, hehe. Aamiin.

#KamiBahagia

0 komentar:

Posting Komentar