Minggu, 05 Juni 2016

Balada Cerita Ramadhan #2


Setelah menunggu sekitar 11 bulan dengan harapan dapat bertemu kembali dengan bulan suci ramadhan, akhirnya waktu itupun tiba juga. Hari yang sudah dipersiapkan oleh umat Islam sedemikian baiknya akhirnya hadir juga. Tamu yang ditunggu-tunggu oleh kita semua. Maka tak ada kata lain yang pantas diucapkan selain mengucap syukur alhamdulillah pada Allah yang telah mengizinkan kita dapat bertemu dengan bulan suci ramadhan.

Biasanya saat bulan-bulan lain, pada hari senin jalanan akan penuh sesak oleh kendaraan yang menuju kantornya lebih pagi. Dan biasanya kalau boleh saya menyebut bahwa hari senin merupakan hari macet nasional ketika jam berangkat kerja. Macet luar biasa terjadi. Tapi, Allah Maha Besar. Puasa pertama tahun ini terjadi di hari senin yang itu berarti hari senin pertama juga di bulan Juni 2016.


Hari senin pagi dan hari pertama puasa, jalanan terlihat berbeda. Khususnya jalanan di daerah Tangerang menuju Jakarta. Jalanan yang biasanya begitu ramai dengan lalu lalang kendaraan bermotor, bus, dan semacamnya, tapi kali ini jalanan terlihat begitu lengang.

Saya yang biasanya terburu-buru menuju kantor karena khawatir telat, namun hal itu tidak terjadi hari ini. Saya begitu santai mengendarai sepeda motor saya. Menyenangkan sekali. Jarang terdengan ‘tat tot tat tot’ bunyi klakson motor dan mobil. Udara pun juga tidak terlalu berpolusi pada saat saya berangkat. Tapi saya tidak tahu apakah orang-orang yang berangkat setelah saya merasakan hal yang sama juga dengan yang saya rasakan, hehe.

Tapi apakah ini merupakan fenomena yang selalu terjadi pada awal-awal puasa? Terutama pada hari pertama puasa?

Cukup unik memang untuk dikulik. Apakah tubuh yang biasanya tidak terbiasa untuk melakukan puasa kemudian mendadak harus berpuasa menjadi lemah dan tidak bergairah untuk beraktivitas? Semoga saja tidak. Karena sejatinya, menjalani aktivitas dengan berpuasa sangatlah menyenangkan. Bagaimana tidak, pekerjaan yang kita lakukan akan bernilai ibadah yang pahalanya akan dilipatgandakan.


Dan sudah seharusnya juga kita menyambut hari pertama puasa dengan penuh semangat. Senyuman yang merekah bak bunga yang sedang mekar. Karena untuk itulah kita diciptakan. Menyambut segala sesuatu yang baik dengan hal-hal yang baik pula.

Semoga puasa hari pertama ini, walaupun jalanan ibukota terlihat lebih lengang, namun semangat tidak kendur dalam melakukan aktivitas. Yang bekerja tetap semangat sehingga keberkahan mengiringi aktivitas kita. Yang berbisnis pun seperti itu agar bisnisnya menjadi bisnis yang bak dan dapat bermanfaat bagi banyak orang. Yang belum mendapat pekerjaan, semoga di bulan yang suci ini ibadah dapat meningkat sehingga Allah menemukan pekerjaan yang terbaik untuk kita.


Allah Maha Besar. Tidak ada kekuatan yang mampu menandingi kekuatan-Nya J

0 komentar:

Posting Komentar