Ketika
semangat untuk beribadah sedang kencang-kencangnya, rasanya sungguh nikmat.
Karena memang sudah seharusnya kita sebagai manusia beribadah harus semangat
dan harus terus kencang, jangan sampai kendur. Sama Allah masa kendur ya, hoho.
Bulan
Ramadhan sangatlah identik dengan solat sunah yang hanya dilakukan di bulan
ini. Solat sunah tarawih. Rakaat dari solat tarawih ini ada dua macam, ada yang
8 rakaat + 3 witir, atau 10 rakaat + 3 witir. Dan biasanya ingin melaksanakan
jumlah rakaat yang mana tergantung pegangan yang digunakan oleh daerah
tersebut.
Sayang sekali
rasanya jika ketika Bulan Ramadhan tiba dan kesempatan untuk melaksanakan
ibadah sunah yang hanya ada di bulan ini tapi kita tidak melaksanakannya.
Biasanya dengan berbagai alasan dikemukakan, terutama menjelang tengah bulan
atau akhir-akhir pelaksanaan puasa.
Dan di hari
ketiga menjalankan solat sunah tarawih ini saya menemukan fenomena yang ada di
lingkungan saya, dan mungkin di lingkungan tempat sahabat semua tinggal juga. Ketika
jiwa bergairah untuk berangkat ke masjid, namun kemudian Allah menurunkan HUJAN.
Wuah,
bagaimana jika daerah kita yang diturunkan hujan oleh Allah sementara kita
ingin solat di masjid? Dan hari ini saya melihat keunikan yang terjadi. Biasanya
masjid penuh sudah mulai 10-15 menit sebelum adzan isya berkumandang. Tapi hari
ini, bahkan sampai solat isya dilaksanakan pun shaf-shaf di dalam masjid masih
ada yang kosong. Hihi.
Mungkinkah
di rumahnya tidak ada payung? Atau mungkinkah di rumahnya tidak ada jas hujan? Berbaik
sangka itu wajib sehingga saya berpikir banyak yang tidak berangkat ke masjid
bukanlah karena hujan, melainkan karena memang ada urusan yang tidak bisa
ditinggalkan di luar rumahnya atau mungkin sedang melaksanakan ibadah solat
isya dan tarawih di masjid lain.
Lantas,
bagaimana yang solatnya di rumah dengan alasan hujan?
Sejujurnya,
sangat disayangkan jika kaki tidak bergerak menuju masjid hanya kerena hujan.
Kalau kata teman, “hujannya air ini,
kalau koin iya gw takut”. Yang perlu kita ingat adalah hujan adalah
pemberian dari Allah. Bahkan salah satu kenikmatan dan keberkahan yang Allah
berikan kepada kita adalah dengan turunnya hujan. Sedih sekali rasanya jika
kita tidak mensyukuri kenikmatan dan keberkahan yang Allah berikan jika kita
kalah dengannya.
Satu lagi
yang perlu kita ingat bersama adalah bahwa selama raga masih sehat dan
mendengar serusan Allah, wajib kita untuk mendatanginya. Tidak ada alasan
sedikitpun untuk tidak hadir.
Bahkan sebuah kisah menceritakan bahwa Rasul pun
datang solat berjamaah ke masjid ketika beliau sedang sakit dan beliau rela
untuk dipapah oleh sahabatnya. Minimal solat wajib kita lakukan di masjid,
untuk solat sunah boleh di rumah, namun sayang jika ibadah setahun sekali tapi
kita lakukan hanya di rumah saja.
Tulisan ini
saya buat juga untuk menjadi renungan bagi saya pribadi agar saya senantiasa
mengingat bahwa sejatinya sebagai makhluk Allah yang mengerti agama ketika
mendengar seruan dari Allah, langsung untuk mendatangi. Sama Allah pelit, apa kata
Allah. Allah Maha Besar.
0 komentar:
Posting Komentar