Selasa, 07 Juni 2016

4 Golongan di Akhirat


Ketika mendengarkan ceramah, atau ajaran-ajaran kebaikan dan kebenaran, hati ini terasa sejuk sekaligus merinding. Sejuk karena kembali diingatkan untuk senantiasa tetap melakukan hal yang baik dan benar. Merinding karena tidak jarang nasihat-nasihat tersebut mengingatkan akan kematian dan pertemuan dengan Allah di akhirat nanti.

Sungguh saya mendapatkan pelajaran dan nasihat yang luar biasa pada hari ini. Pengingat mengenai golongan orang-orang yang akan diminta pertanggungjawaban oleh Allah di akhirat kelak yang mana akan dibagi dalam empat kategori.

Saya lupa terdapat dalam hadist mana hal ini dituliskan. Namun saya merasa bahwa yang disampaikan tidaklah salah, sehingga diri ini merasa malu dan malu karena berarti saya harus lebih mempelajari mengenai hadist agar saya pun dapat mengetahui pembelajaran darisana. Bukan hanya saya, mungkin sahabat pun harus melakukan hal itu juga, hoho.

Kenapa kita senang sekali untuk menjauh dari Allah??

Pertanyaan itu sontak membuat saya kaget. Karena saat ini, jika kita melihat fenomena yang terjadi di masyarakat, banyak sekali dari orang di luar sana, atau bahkan mungkin kita sendiri termasuk di dalamnya, sangat senang untuk jauh dari Allah. Sangat senang untuk melupakan Allah dalam setiap aktivitas kita. Sehingga hal itu membuat Allah murka pada kita sebagai makhluk-Nya.

Dan pada hari penghisaban nanti, Allah akan meminta pertanggungjawaban kepada 4 golongan mengenai hal apa saja yang dilakukan di dunia ini


1. Orang kaya yang seperti Nabi Sulaiman

Allah akan bertanya pada orang-orang kaya mengapa ketika mereka hidup, tidak melakukan ibadah 
kepada Allah. Dan jawaban yang diberikan olehnya ialah karena semasa hidupnya, waktunya selalu digunakan untuk mengurus bisnisnya, hartanya, dan usahanya, sehingga tidak memiliki waktu untuk beribadah kepada-Nya.

Allah menjawab kembali dengan peringatan bahwa orang paling kaya yang pernah ada di muka bumi ini, dialah Nabi Sulaiman a.s. , dengan kekayaannya tetap patuh dan taat pada-Nya. Dengan kekayaan yang dimiliki beliau tidak pernah meninggalkan ibadah kepada-Nya.


2. Hamba sahaya layaknya Nabi Yusuf

Pertanyaan yang sama diberikan oleh Allah kepada golongan yang kedua. Dan apa jawabannya? Mereka sibuk mengurusi majikan mereka sehingga tidak memiliki waktu untuk beribadah kepada Allah. Khawatir majikannya marah.

Kemudian Allah menjawab bahwa ada seorang manusia yang diciptakan oleh-Nya dan menjadi hamba sahaya, dialah Nabi Yusuf a.s. , tapi tidak pernah lupa dengan mendekatkan diri kepada Allah, beriman kepada-Nya.


3. Orang-orang yang sakit seperti Nabi Ayyub

Pertanyaan yang sama dilontarkan untuk golongan yang ketiga. Dan apa jawabannya? Bagaimana mau beribadah jika tubuh tidak sehat. Bagaimana mau beribadah jika tidak bisa bergerak leluasa. Fokusnya hanya mengurusi sakit seumur hidupnya.

Kemudian Allah mengingatkan kembali bahwa ada makhluk-Nya yang bernama Nabi Ayyub yang selama 17 tahun diberikan penyakit luar biasa pedihnya, sehingga orang-orang menjauhi dirinya, tapi tidak pernah lupa dan ingkar untuk ibadah kepada-Nya.


4. Orang miskin seperti Nabi Isa

Pertanyaan terakhir Allah tujukan untuk golongan terakhir. Dan apa jawabannya? Sungguh, kehidupan yang dijalani hanya fokus untuk mencari uang agar bisa bertahan hidup sehingga tidak sempat untuk beribadah kepada-Nya.

Allah kembali menjawab untuk alasan yang dilontarkan oleh golongan ini. Bahwa dulu pernah ada seorang Nabi, dialah Nabi Isa a.s., yang selama hidupnya sungguh sulit, miskin. Namun apa yang terjadi? Tetap beriman dan melakukan yang Allah perintahkan dan menjauhi yang dilarang oleh-Nya.

Sahabat, apakah kita masih ingin berusaha untuk menjauh dari Allah dengan alasan-alasan di atas? Alasan yang membuat kita merasa sulit sekali untuk mendekat dengan-Nya.  Jika iya, sungguh sombongnya diri kita.

Allah yang menciptakan kita, Allah yang mengatur segala lini kehidupan yang kita jalani saat ini. Sekecil apapun, tidak akan bisa terlaksana tanpa izin Allah. Tapi kenapa?
Bahkan dalam surat Ar-Rahman saja tertulis sebanyak kurang lebih 31 tentang NIKMAT MANA LAGI YANG KAMU DUSTAI??

Allah sudah secara jelas dan gambling menjelaskan bahwa segala nikmat yang kita dapatkan di dunia ini adalah pemberian dari-Nya. Penulis merasa sangat rendah di hadapan-Nya. Dan saya yakin sahabat pembca pun merasakan hal itu.

Kekayaan, jabatan, kesehatan, semua adalah hasil izin Allah. Tidak akan yang bisa meraih itu semua tanpa izin-Nya. Karena itu, tidak pantas rasanya jika kita kemudian mengatakan, “Hoooi, gw dapet semua ini ya karena gw hebat”.

Mulai sekarang, mari kita semua bermuhasabah. Sudah sejauh manakah kita meninggalkan Allah. Penulis pun menulis ini bukan karena merasa lebih baik, tapi semata-mata adalah untuk mengingatkan diri ini juga. Sungguh penulis sangat takut jika harus menulis yang tidak penulis lakukan.


Semoga kita semua termasuk ke dalam golongan orang-orang yang senantiasa bersyukur dan lebih mendekatkan diri kepada Allah. Aamiin.

0 komentar:

Posting Komentar