“Bi, masa tadi hani beli sayur dan itu mahal
banget. Terong 3 biji kecil-kecil 5 ribu, bayem 1 iket juga 3 ribu. Puasa kok
ya malah jadi mahal semua”
Itulah yang
diucapkan istriku tercinta ketika dirinya baru saja membeli sayur-sayuran di
penjual sayur keliling untuk selanjutnya dimasak di rumah. Curhatan seputar
mahalnya harga bahan makanan di
Bulan Ramadhan memang menjadi ciri khas
tersendiri, khususnya bagi ibu-ibu yang terbiasa memasak di rumahnya.
Saya yang
hobi juga untuk memasak di rumah menemani istri tercinta tidaklah kaget dengan
kondisi ini. Karena memang sudah hampir selalu terjadi ketika Bulan Ramadhan
tiba pasti harga kebutuhan pokok meningkat. Entah karena pasokan yang berkurang
sementara permintaan bertambah, ataukah karena memang ada permainan di
dalamnya.
Kemudian
saya berpikir tentang asiknya menjalani puasa di bulan ini. Karena hampir semua
umat Islam yang beriman pasti menjalankannya karena memang perintah langsung
dari Allah untuk makhluk-Nya. Jalan sedikit, biasa diajak makan, sekarang
tidak. Ada waktu istirahat sedikit, biasa main, sekarang berusaha mengurangi
mainnya. Dan tentunya masih banyak lagi yang lainnya.
Puasa
adalah kegiatan menahan diri dari segala hawa nafsu yang ada. Baik dari menahan
ingin makan dan minum, maupun menahan untuk tidak melakukan sesuatu yang dapat
mengurangi pahala puasa yang lain.
Berpegang pada
hal tersebut kemudian saya memberi nasihat kepada istri tercinta yang menurut
saya cukup aneh. Karena hal tersebut membuat istri saya tertawa *yah, walaupun
hanya lewat sosmed.
“Han, ini kan bulan puasa ya. Nah bulan puasa
kan menahan nafsu ya, menahan untuk ga makan minum juga. Makan yang biasanya
banyak juga kalau bisa berkurang juga kan ya. Nah, makanya belanjanya juga
kurang aja, ga usah banyak-banyak, hehe. Menahan nafsu belanjaaa”
HAH . . . Apalah
apalah. Pemikiran tersebut hadir begitu saja untuk selanjutnya terucap pada
dirinya.
Saya yang
masih saja heran kenapa bisa selalu harga bahan kebutuhan pokok meningkat di
Bulan Ramadhan berusaha untuk menahan agar tidak terlalu belanja, agar tidak
terlalu banyak makan (porsinya) seperti bulan-bulan yang lainnya.
Tapi apapun
itu, semoga kita semua, baik diri saya pribadi dan juga sahabat pembaca dapat
bersabar untuk menahan diri dengan tidak mengambil keputusan yang sekiranya
tidak terlalu diperlukan. Agar tidak ada yang sia-sia.
Sama
seperti membeli sayuran segar. Belilah secukupnya, karena khawatir jika membeli
banyak dan tidak langsung dimasak, sayuran itu tidak akan terasa segar lagi,
ahaydeee.
bayamnya 5 ribu bii, yang biasanya cuma 3 ribu. wkwk
BalasHapus