Di zaman sekarang ini yang memang sudah serba canggih, sangat menyedihkan rasanya ketika melihat orang yang memiliki jabatan tapi ketika berbicara di depan publik bisa dibilang “kurang greget” sehingga yang menyaksikan bisa jadi malah ngantuk dan rasanya ingin pergi saja dari lokasi, hehe. Kurang lebih itulah yang sering saya rasakan.
Nah, berhubung
masa depan adalah yang memegang generasi muda seperti saya dan yang berusia
lebih muda di bawah saya, maka hal-hal seperti di atas jangan sampai terjadi.
Akan sangat berbahaya ketika apa yang kita sampaikan ternyata tidak bermakna
dan malah menimbulkan multi tafsir yang mengadu domba, dan sejenisnya.
Sebagai generasi muda, sudah sepantasnya kita berlatih untuk bisa berbicara di depan umum dengan baik. Khususnya bicara yang menginspirasi orang banyak. Mungkin dari segelintir kita ada yang mengatakan, “Aku ga bisa ngomong di depan umum, apalagi menginspirasi” , “aku maunya jadi penonton aja ah, malu abisnya ga bisa ngomong”.
Itulah yang
beberapa lama ini saya rasakan. Saya merasa malu, saya merasa tidak bisa
berbicara di depan umum. Namun kemudian saya sadar bahwa yang saya lakukan
hanyalah menghambat diri sendiri. Alhasil? Berusaha mencari lingkungan dimana
saya memiliki kesempatan untuk dapat berbicara di depan umum adalah salah satu
jalannya.
Bagi sahabat pemuda yang belum merubah cara pandangnya sehingga masih seperti yang saya rasakan dahulu, ini ada beberapa tips yang bisa saya berikan untuk sahabat semua. Perlu diingat, yang saya tulis ini semata-mata adalah apa yang saya lakukan. Apa sajakah itu?
Sebagai generasi muda, sudah sepantasnya kita berlatih untuk bisa berbicara di depan umum dengan baik. Khususnya bicara yang menginspirasi orang banyak. Mungkin dari segelintir kita ada yang mengatakan, “Aku ga bisa ngomong di depan umum, apalagi menginspirasi” , “aku maunya jadi penonton aja ah, malu abisnya ga bisa ngomong”.
Bagi sahabat pemuda yang belum merubah cara pandangnya sehingga masih seperti yang saya rasakan dahulu, ini ada beberapa tips yang bisa saya berikan untuk sahabat semua. Perlu diingat, yang saya tulis ini semata-mata adalah apa yang saya lakukan. Apa sajakah itu?
1.
Aku
bisa untuk memulai
Yak, paling
utama adalah merubah mindset kita.
Gampangnya mindset itu bagi saya
sendiri adalah cara pandang kita dalam melihat dan menyikapi sesuatu. Bedakan
makna “gue bisa, tapi susah” dan “susah
ya, tapi gue bisa” . Menurut sahabat semua, mana yang akan menjadi orang
hebat?
Yes, tentu
pilihan kedua akan lebih hebat alias kece badai. Kenapa? Karena semangat dalam
melakukan hal yang sebenarnya sulit, namun dengan semangat untuk kita bisa maka
itu akan menghasilkan energi ekstra.
Dan sadar atau
tidak, untuk hal ini biasanya yang kita ingat adalah bagian terakhirnya. “susah”
dan “bisa” , secara tidak sadar otak akan menstimulus diri ini untuk melakukan
hal yang lebih agar apa yang kita harapkan bisa melakukan benar-benar bisa
dilakukan.
2.
Berlatih
dan berlatih
Hal ini yang
harus kita sadari. Bahwa tidak ada kesuksesau diraih hanya dengan bersantai.
Untuk menjadi orang hebat dibutuhkan waktu lebih untuk berlatih. Christiano
Ronaldo misalnya, yang saya tahu untuk menjadi pesebakbola hebat seperti
sekarang dia datang paling awal dan selesai paling akhir.
Nah, bagi
sahabat yang ingin bisa menjadi pembicara pemula, berlatih merupakan menu wajib
yang tidak bisa ditinggalkan. Dan sahabat, berlatihlah untuk berbicara mengenai
apa yang ingin disampaikan berkali-kali. Latihan di depan kaca? Hati-hati.
Sebaiknya berlatihlah di depan orang lain dengan harapan orang lain dapat
memberi kita masukan.
Cermin hanya
akan merefleksikan apa yang kita lakukan. Dan cermin juga tidak dapat memberi
hasil yang berbeda dengan apa yang kita lakukan. Berbeda dengan orang yang
memang akan memberikan masukan dan lain-lain yang bermanfaat.
3.
Cintai
kritik dan diberi masukan
Saya pernah
mengalami dimana saya sangat anti yang namanya kritik. Setelah saya mengisi
pelatihan seputar HIV & AIDS, saya biasa dievaluasi oleh teman saya. Ketika
dikritik, saya terus tidak setuju dengan apa yang dia sampaikan, sampai pada
akhirnya dia mengatakan, “udah napa si
dit, kalau dikasih masukan terima aja jangan ngeles, biar elu berkembang”.
Seketika saat
itu saya sadar bahwa selama ini saya melakukan hal yang salah yang mana itu
menghambat saya untuk menjadi lebih hebat lagi dalam tugas saya untuk berbagi
kepada banyak orang. Setelah saya bisa menerima dan malah saya mencintai
dikritik dan diberi masukan, Alhamdulillah sekarang saya . . . . . , hehehe.
4.
Demen
nanya
Nah, untuk yang
satu ini wajib untuk kita lakukan khususnya bagi sahabat yang benar-benar
berniat untuk menjadi pembicara atau minimal berani berbicara di depan umum,
hal ini wajib untuk kita lakukan.
Rajin bertanya
kepada yang lebih ahli dan lebih memahami mengenai apa yang akan kita bicarakan
akan membuat kita menjadi pribadi yang berkembang dan bisa menjadi hebat.
Karena dengan masukan-masukan yang diberikan dari orang tersebut.
So guys, apa
lagi yang kalian pikirkan? Masih mau malu? Masih mau menjadi penonton saja?
Sayang. Padahal kewajiban kita adalah sampaikanlah kebaikan dan kebenaran walau
hanya satu ayat. Praktikkan keempat hal di atas, A-B-C-D , menjadi orang yang dapat dilihat bukan lagi menjadi mimpi
tapi insya Allah akan menjadi kenyataan.
LET’S
SPEAK TO INSPIRE!!!
0 komentar:
Posting Komentar