Tulisan ini special saya persembahkan untuk guru, mentor, kakak, coach yang beberapa bulan belakangan ini tidak capek dan tidak bosan-bosannya menasihati, membimbing saya secara pribadi, ataupun secara berkelompok. Dialah Mas Arry Rahmawan. Hari ini tepat mas ini berusia 1 tahun di atas saya, 25 tahun.
Pria kelahiran 5 Desember 1990 ini pertama kali saya mengenal dalam acara pelatihan public speaking yang bernama Young Trainer Academy Batch 4 di Bogor pada Bulan Desember. Sesuai namanya, Young Trainer Academy merupakan pelatihan yang sebenarnya dikhususnya bagi anak muda yang ingin belajar untuk menjadi seorang trainer.
Awal saya mendaftar, saya sama sekali tidak mengenalnya. Namun saya merasa Allah begitu baiknya pada saya karena saat intu saya memohon dan berdoa untuk dapat dipertemukan dengan lembaga training ataupun pelatihan yang terfokus pada anak muda. Dan seketika Allah mendengar doa saya untuk kemudian saya diberikan kesempatan memiliki kekuatan dan rezeki untuk mendaftar, tentunya dengan biaya yang tidak terlalu mahal untuk ukuran mahasiswa dan anak muda.
Saya yang pada saat pelatihan seperti tertutup sekali karena malu. Bayangkan, saya yang usianya hanya terpaut satu tahun darinya, tapi prestasi yang ditorehkannya jauh berbeda dengan saya. Begitu pula dengan peserta yang ada pada haripelatihan itu, jika boleh saya katakana hamper keseluruhan peserta jika dirata-rata usianya mungkin kisaran 25 tahunan.
Namun setelah pelatihan, saya berusaha untuk lebih terbuka sehingga Alhamdulillah saya cukup dekat dengannya sampai saat ini. Tentunya dekat sebagai seorang teman, saudara seiman, dan bukan sebagai seorang kekasih, hehe. Berbagai wejangan, nasihat selalu saya dapatkan seputar nilai-nilai kehidupan. Sungguh luar biasa rasanya ketika saya melihat perjuangan luar biasanya.
Mas Arry lah yag
mengajarkan saya nilai-nilai kehidupan yang dipegang teguh olehnya, CerdasMulia. Bagaimana seseorang
tidaklah cukup hidup dengan kecerdasan yang dimilikinya, namun juga bermanfaat
untuk orang banyak. Orang yang Cerdas adalah orang yang 3i nya tinggi.
Iman, Ilmu, Impact. Orang yang Mulia adalah orang yang bermanfaat
untuk orang lain.
Yang paling
baru, nasihat untuk saya dan untuk banyak orang yang memang dishare dalam web pribadi miliknya di
www.arryrahmawan.net mengenai mengapa kita harus memanfaatkan waktu. Ada tiga hal
yang sampai saat ini saya terus mengingat sehingga dalam saya menjalani
kehidupan berusaha untuk lebih baik lagi. Dan hal inilah yang menjadikan
semangat saya untuk menginspirasi orang lain meningkat.
1.
WAKTU
TIDAK BISA DIKEMBALIKAN
Jika saja kita
semua mengingat bahwa waktu yang sudah kita lalui tidak akan pernah kembali
lagi, pasti kita akan semangat untuk terus mencari cara bagaimana diri ini
dapat bermanfaat untuk banyak orang.
Dalam surat
Al-Asr disebutkan bahwa sungguh kita termasuk dalam golongan orang-orang yang
rugi karena tidak bisa memanfaatkan waktu. Hidup ini singkat, ketika yang kita
lakukan hanya berleha-leha, apa kata dunia? Hehe.
2.
HIDUP
RATA-RATA MANUSIA HANYA 20.000 HARI
Menurut riset
yang diteliti olehnya, untuk zaman sekarang ini kebanyakan usia hidup manusia
rata-rata adalah 20.000 hari dalam hitungan setahun 365 hari.
Bagaimana
caranya agar kita selalu mengingat berapakah umur yang sudah kita lalui untuk
sampai di tahap 20.000 ini? Jika saya pribadi misalkan, usia sudah 24 tahun 6
bulan. Sehingga usia saya sekarang 8942,5 hari, kemudian berikanlah tanda garis
miring (/) untuk mengingatkan bahwa usia yang saya lalui adalah 8942,5/20.000
yang itu berarti jika saya mengikuti rata-rata usia manusia sekarang hanya
tersisa 11.057,5 hari lagi atau sekitar 30,3 tahun.
Jika sudah
begitu, apakah di sisa usia hanya 30,3 tahun masihkah saya berpikir untuk
melakukan hal yang saya suka saja dan hanya mementingkan diri sendiri? Hehe
3.
LEGACY
Warisan,
peninggalan. Sahabat, dengan usia rata-rata hanya 20.000 hari, dan waktu yang tidak
bisa berputar kembali, masihkah ada keinginan dari diri kita ini untuk tidak
bermanfaat untuk orang banyak?
Pepatah
mengatakan, “Gajah mati menginggalkan
gading, harimau mati meningglkan belang, manusia mati meninggalkan nama, dan
juga karya
Haruskah kita mati
tidak meninggalkan apapun kecuali nama untuk dikenang orang banyak? Sangat
disayangkan jika yang kita inginkan adalah hal tersebut. Percayalah, ketika
kita memberi sesuatu kepada banyak orang dan apa yang kita berikan data dinikmati
sampai kita meninggal nantinya, bisa dibayangkan pahala yang insya Allah tidak
akan terputus. Ilmu yang bermanfaat.
Poin-poin
inilah yang membuat saya menjadi lebih semangat dalam menjalani kehidupan.
Semoga apa yang saya rasakan, bisa dirasakan juga oleh sahabat pembaca sehingga
masa depan Indonesia yang lebih baik pun akan terwujud.
Sahabat, Allah
menciptakan kepada kita sebagai manusia ini akal dan pikiran untuk digunakan
secara benar sehingga benar-benar bisa berdampak untuk orang banyak.
Sahabat,
sekarang ini sudah bukan saatnya lagi untuk mengatakan AKU dan AKU semata, tapi
KITA.Masih berminat untuk tidak menginspirasi orang lain hanya karena mengatakan “gue ga mampu?” . SEMANGAATTT.
Sekali lagi, selamat ulangtahun Mas Arry Rahmawan. Semoga terus dapat berdampak untuk banyak orang bersama dengan istri tercintanya . . .
MasyaAllah mas Adit, sampai dibuat tulisan. Saya terharu sekali membacanya. Sungguh, hal-hal seperti inilah yang sangat membuat saya bahagia dan tidak bisa diukur dengan materi sebesar apapun. Terima kasih untuk tetap terus menjadi bagian CerdasMulia, semoga kita bisa memajukan Indonesia bersama-sama :)
BalasHapus