“Gua mah bersyukur bisa kerja disini. Yaa
walaupun gajinya ga gede tapi kekeluargaan disini ga pernah gua temuin di
kantor manapun yang gua pernah kerja disana. Makanya gua betah disini. Kalau
gua nyarinya uang, pasti gua udah keluar dari kapan tau Dit. Tapi gua
alhamdulillah betah disini makanya gua berusaha sabar dan bersyukur aja dah”
Itulah sedikit cerita dari salah seorang teman saya
di kantor belum lama ini. Kami berbincang ketika sedang waktu istirahat. Kami
asik bercerita banyak. Karena memang kebetulan saya termasuk yang paling akhir
untuk masuk di kantor saya bekerja saat ini.
Karena saya merasa belum terlalu memahami banyak
dunia perkantoran yang memang saya berpikir bukan bidang saya disini, namun
saya berusaha mensyukuri dan menjalaninya. Agar saya tidak terlalu merasa
tertekan saat bekerja, maka saya sering untuk bertanya dan belajar dengan teman
yang lebih dulu masuk dan bekerja di kantor saya ini.
Alhamdulillah obrolan saat istirahat ini benar-benar
penuh makna. Begitu banyak saya melihat orang-orang, baik satu kantor, maupun
beda kantor, yang semuanya terfokus pada pendapatan yang diberikan perusahaan pada dirinya.
Guru saya sering menasihati saya dengan
kalimat-kalimat yang luar biasa. Salah satunya adalah mengenai bagaimana kita
harus menunjukkan performa terbaik di kantor, maka pendapatan akan mengikuti
dengan sendirinya. Minta gaji besar, tapi kerja biasa-biasa saja. Hanya orang
aneh yang berharap seperti itu.
Dalam bekerja dalam satu perusahaan, memiliki sifat
kekeluargaan sangatlah penting. Karena dengan begitu bekerja akan menjadi lebih
asik. Saling tolong menolong, sering keluar bersama, maka ikatan saling
memiliki akan terasa luar biasa.
Besaran gaji pun masalah besar atau kecil jika
bekerja di perusahaan tergantung pada diri sendiri. Tergantung bagaimana kita
mengelolanya. Jika kita diberi rezeki mungkin bisa jadi akan hilang dalam waktu
yang tidak lama. Atau bahkan saat kita diberi rezeki yang menurut kita kurang
bisa jadi hal itu akan terasa sangat cukup. Tergantung bagaimana kita mengelola
uang tersebut.
Sesungguhnya saya berani mengatakan demikian karena
saya begitu banyak melihat fenomena dimana orang yang bergaji tidak besar hidup
serba cukup, sebaliknya orang yang memiliki gaji besar ternyata banyak yang merasa
kurang untuk memenuhi kehidupannya.
Tapi apapun itu, jika kita bekerja hanya melihat dari
gaji, dari uang saja, maka kemungkinan besar tidak akan merasa tenang.
Sebaliknya, jika kita melihat bahwa bekerja sebagai ibadah, dan juga sebagai
sarana untuk mempererat dan menjalin tali silaturahim dengan kawan-kawan,
selain itu juga untuj meningkatkan kapasitas diri maka kemungkinan besar rezeki
akan mengalir dengan sendirinya tanpa diminta.
Maafkan jika saya terkesan menggurui, namun semua
tulisan ini merupakan hasil dari renungan yang saya rasakan selama saya diberi
izin oleh Allah untuk bekerja kepada negara.
Do the best, and we will get the best too
0 komentar:
Posting Komentar