Rabu, 10 Februari 2016

Kekeluargaan Dalam Bekerja Membawa Keberkahan



“Gua mah bersyukur bisa kerja disini. Yaa walaupun gajinya ga gede tapi kekeluargaan disini ga pernah gua temuin di kantor manapun yang gua pernah kerja disana. Makanya gua betah disini. Kalau gua nyarinya uang, pasti gua udah keluar dari kapan tau Dit. Tapi gua alhamdulillah betah disini makanya gua berusaha sabar dan bersyukur aja dah”

Itulah sedikit cerita dari salah seorang teman saya di kantor belum lama ini. Kami berbincang ketika sedang waktu istirahat. Kami asik bercerita banyak. Karena memang kebetulan saya termasuk yang paling akhir untuk masuk di kantor saya bekerja saat ini.

Karena saya merasa belum terlalu memahami banyak dunia perkantoran yang memang saya berpikir bukan bidang saya disini, namun saya berusaha mensyukuri dan menjalaninya. Agar saya tidak terlalu merasa tertekan saat bekerja, maka saya sering untuk bertanya dan belajar dengan teman yang lebih dulu masuk dan bekerja di kantor saya ini.

Alhamdulillah obrolan saat istirahat ini benar-benar penuh makna. Begitu banyak saya melihat orang-orang, baik satu kantor, maupun beda kantor, yang semuanya terfokus pada pendapatan yang  diberikan perusahaan pada dirinya.

Guru saya sering menasihati saya dengan kalimat-kalimat yang luar biasa. Salah satunya adalah mengenai bagaimana kita harus menunjukkan performa terbaik di kantor, maka pendapatan akan mengikuti dengan sendirinya. Minta gaji besar, tapi kerja biasa-biasa saja. Hanya orang aneh yang berharap seperti itu.

Dalam bekerja dalam satu perusahaan, memiliki sifat kekeluargaan sangatlah penting. Karena dengan begitu bekerja akan menjadi lebih asik. Saling tolong menolong, sering keluar bersama, maka ikatan saling memiliki akan terasa luar biasa.

Besaran gaji pun masalah besar atau kecil jika bekerja di perusahaan tergantung pada diri sendiri. Tergantung bagaimana kita mengelolanya. Jika kita diberi rezeki mungkin bisa jadi akan hilang dalam waktu yang tidak lama. Atau bahkan saat kita diberi rezeki yang menurut kita kurang bisa jadi hal itu akan terasa sangat cukup. Tergantung bagaimana kita mengelola uang tersebut.

Sesungguhnya saya berani mengatakan demikian karena saya begitu banyak melihat fenomena dimana orang yang bergaji tidak besar hidup serba cukup, sebaliknya orang yang memiliki gaji besar ternyata banyak yang merasa kurang untuk memenuhi kehidupannya.

Tapi apapun itu, jika kita bekerja hanya melihat dari gaji, dari uang saja, maka kemungkinan besar tidak akan merasa tenang. Sebaliknya, jika kita melihat bahwa bekerja sebagai ibadah, dan juga sebagai sarana untuk mempererat dan menjalin tali silaturahim dengan kawan-kawan, selain itu juga untuj meningkatkan kapasitas diri maka kemungkinan besar rezeki akan mengalir dengan sendirinya tanpa diminta.

Maafkan jika saya terkesan menggurui, namun semua tulisan ini merupakan hasil dari renungan yang saya rasakan selama saya diberi izin oleh Allah untuk bekerja kepada negara.

Do the best, and we will get the best too

0 komentar:

Posting Komentar