Sudah 2 hari ini saya berada di
Semarang, tepatnya di Rumah Sakit Kariadi. Saya menjenguk adik dari istri saya,
dengan kata lain adik ipar saya yang menderita penyakit yang tidak pernah
diketahui sebabnya sejak beberapa waktu kemarin karena memang belum melakukan
CT Scan. Yang saya tahu hanyalah pembesaran yang terjadi pada kaki sebelah
kanan akibat penyempitan pembuluh darah.
Karena
kondisi penyakitnya yang dirasa makin bertambah bahaya, dokter menyarankan
untuk dilakukan CT Scan. Setelah dilakukan, akhirnya diketahui hasilnya bahwa
adik ipar saya menderita percabangan pembuluh darah yang terjadi pada kaki
sebelah kanan, sehingga mengakibatkan pembesaran hingga sampai pantat.
Usia
2 tahu lebih, tapi menderita penyakit seperti ini. Penyakit yang mungkin
terlalu dini bagi anak seusia itu. Usia yang seharusnya bisa bermain bebas
tanpa harus memikirkan apapun. Bermain mainan, boneka, dan lain sebagainya.
Tapi ini? Bisa berlatih untuk jalan saja mungkin sudah sangat bersyukur, tapi
ini hanya bisa untuk tidur, digendong, karena jika salah sedikit saja Yumna
langsung menangis. Mungkin karena terasa sakit jika salah dalam penanganan
sesuatunya.
Alhamdulillah,
hari Jumat ini, 5 Februari 2016, Yumna telah dioperasi, namun karena kondisi
yang masih harus berada dalam pengawasan membuatnya untuk berada di ruang PICU
rumah sakit. Ibu? Saya menyuruh ibu untuk istirahat bersama istri saya di ruang
kamar. Karena jelas sekli terlihat wajah yang kelelahan dari keduanya.
Saya
kemudian berpikir, apa yang Allah berikan kepada adik saya ini benar-benar luar
biasa. Saya tidak bisa berkata apapun. Tidak tega, tapi harus dijalani. Hanya
bisa membantu sekuat tenaga yang saya bisa. Bersyukur karena begitu banyak
sahabat saya maupun istri saya yang peduli terhadap kondisinya sehingga bantuan
diberikan padanya.
Saat
saya berada di ruang PICU, sungguh merinding saya melihat apa yang ada disana.
Begitu banyak orang yang berada dalam pengawasan intensif dokter dan perawat.
Terutama banyaknya anak-anak, remaja berada disana. Yang mana seharusnya mereka
berada di lingkungan bebas, dan tidak terpasang oleh berbagai kabel.
Beraktivitas layaknya orang sehat.
Satu
pelajaran yang bisa saya ambil dari apa yang saya lihat dari semuanya, baik itu
adik saya sendiri ataupun orang lain ialah BERSYUKUR.
Bersyukur karena kita diberikan nikmat oleh Allah kesehatan yang luar
biasa. Nikmat yang sangat mahal harganya. Bayangkan, ketika kita menderita
sakit, apalagi mengharuskan dilakukan operasi dan perawatan intensif yang
harganya mungkin tidak murah. Sementara ketika kita sehat, uangnya dapat kita
gunakan untuk hal lain yang bermanfaat.
Nah,
tapi begitu seringnya kita lupa akan hal itu. Seringkali kita tidak
memanfaatkan kesehatan yang kita miliki dengan hal-hal yang berguna dan
bermanfaat. Padahal Allah memberikan nikmat sehat untuk kita manfaatkan dan
gunakan agar kita bisa menghasilkan sesuatu untuk diri sendiri ataupun orang
lain.
Satu yang pasti, bahwa penyesalan
akan selalu datang belakangan. Apakah kita termasuk salah satu orang yang
sering sekali melakukan hal itu? Ketika kita sehat, jarang sekali kita
bersyukur. Ketika kita sakit, seringkali juga kita tidak bersyukur. Sebaliknya,
malah mengeluh dan umpatan yang suka kita lakukan.
Saya
dapat mengatakan hal itu karena setidaknya saya pernah melakukan hal itu
dahulu. Namun saya menyadari bahwa apa yang saya lakukan sama sekali tidak
berguna. Bahkan membuat saya makin menderita. Setelah saya mencoba merubah mindset bahwa dengan sakit yang kita
dapatkan, kita diingatkan untuk mendekat pada-Nya. Ketika sehat harus makin
bersyukur dan bisa bermanfaat untuk orang banyak.
Jujur, tulisan ini bukan untuk
memamerkan apa yang didapat oleh adik saya. Namun hanya ingin mengingatkan
sebenarnya apa yang kita dapatkan adalah kehendak Allah. Nikmat sehat yang
sering dilupakan, dan baru ingat ketika sakit.
Semoga Allah senantiasa menjaga
sahabat pembaca dalam kondisi selalu sehat. Sehingga dapat melakukan aktivitas
yang ingin dilakukan dengan optimal, tentunya harus yang berguna dan
bermanfaat. Aamiin.
Cerdaslah kita dalam memanfaatkan kesehatan, agar Allah memberi keberkahan dalam sehat kita
0 komentar:
Posting Komentar