Jumat, 05 Februari 2016

Kenikmatan Terlupakan




Sudah 2 hari ini saya berada di Semarang, tepatnya di Rumah Sakit Kariadi. Saya menjenguk adik dari istri saya, dengan kata lain adik ipar saya yang menderita penyakit yang tidak pernah diketahui sebabnya sejak beberapa waktu kemarin karena memang belum melakukan CT Scan. Yang saya tahu hanyalah pembesaran yang terjadi pada kaki sebelah kanan akibat penyempitan pembuluh darah.
         Karena kondisi penyakitnya yang dirasa makin bertambah bahaya, dokter menyarankan untuk dilakukan CT Scan. Setelah dilakukan, akhirnya diketahui hasilnya bahwa adik ipar saya menderita percabangan pembuluh darah yang terjadi pada kaki sebelah kanan, sehingga mengakibatkan pembesaran hingga sampai pantat.
          Usia 2 tahu lebih, tapi menderita penyakit seperti ini. Penyakit yang mungkin terlalu dini bagi anak seusia itu. Usia yang seharusnya bisa bermain bebas tanpa harus memikirkan apapun. Bermain mainan, boneka, dan lain sebagainya. Tapi ini? Bisa berlatih untuk jalan saja mungkin sudah sangat bersyukur, tapi ini hanya bisa untuk tidur, digendong, karena jika salah sedikit saja Yumna langsung menangis. Mungkin karena terasa sakit jika salah dalam penanganan sesuatunya.
          Alhamdulillah, hari Jumat ini, 5 Februari 2016, Yumna telah dioperasi, namun karena kondisi yang masih harus berada dalam pengawasan membuatnya untuk berada di ruang PICU rumah sakit. Ibu? Saya menyuruh ibu untuk istirahat bersama istri saya di ruang kamar. Karena jelas sekli terlihat wajah yang kelelahan dari keduanya.
          Saya kemudian berpikir, apa yang Allah berikan kepada adik saya ini benar-benar luar biasa. Saya tidak bisa berkata apapun. Tidak tega, tapi harus dijalani. Hanya bisa membantu sekuat tenaga yang saya bisa. Bersyukur karena begitu banyak sahabat saya maupun istri saya yang peduli terhadap kondisinya sehingga bantuan diberikan padanya.
           Saat saya berada di ruang PICU, sungguh merinding saya melihat apa yang ada disana. Begitu banyak orang yang berada dalam pengawasan intensif dokter dan perawat. Terutama banyaknya anak-anak, remaja berada disana. Yang mana seharusnya mereka berada di lingkungan bebas, dan tidak terpasang oleh berbagai kabel. Beraktivitas layaknya orang sehat.
           Satu pelajaran yang bisa saya ambil dari apa yang saya lihat dari semuanya, baik itu adik saya sendiri ataupun orang lain ialah BERSYUKUR. Bersyukur karena kita diberikan nikmat oleh Allah kesehatan yang luar biasa. Nikmat yang sangat mahal harganya. Bayangkan, ketika kita menderita sakit, apalagi mengharuskan dilakukan operasi dan perawatan intensif yang harganya mungkin tidak murah. Sementara ketika kita sehat, uangnya dapat kita gunakan untuk hal lain yang bermanfaat.
           Nah, tapi begitu seringnya kita lupa akan hal itu. Seringkali kita tidak memanfaatkan kesehatan yang kita miliki dengan hal-hal yang berguna dan bermanfaat. Padahal Allah memberikan nikmat sehat untuk kita manfaatkan dan gunakan agar kita bisa menghasilkan sesuatu untuk diri sendiri ataupun orang lain.
          Satu yang pasti, bahwa penyesalan akan selalu datang belakangan. Apakah kita termasuk salah satu orang yang sering sekali melakukan hal itu? Ketika kita sehat, jarang sekali kita bersyukur. Ketika kita sakit, seringkali juga kita tidak bersyukur. Sebaliknya, malah mengeluh dan umpatan yang suka kita lakukan.
          Saya dapat mengatakan hal itu karena setidaknya saya pernah melakukan hal itu dahulu. Namun saya menyadari bahwa apa yang saya lakukan sama sekali tidak berguna. Bahkan membuat saya makin menderita. Setelah saya mencoba merubah mindset bahwa dengan sakit yang kita dapatkan, kita diingatkan untuk mendekat pada-Nya. Ketika sehat harus makin bersyukur dan bisa bermanfaat untuk orang banyak.
Jujur, tulisan ini bukan untuk memamerkan apa yang didapat oleh adik saya. Namun hanya ingin mengingatkan sebenarnya apa yang kita dapatkan adalah kehendak Allah. Nikmat sehat yang sering dilupakan, dan baru ingat ketika sakit.
Semoga Allah senantiasa menjaga sahabat pembaca dalam kondisi selalu sehat. Sehingga dapat melakukan aktivitas yang ingin dilakukan dengan optimal, tentunya harus yang berguna dan bermanfaat. Aamiin.
 Cerdaslah kita dalam memanfaatkan kesehatan, agar Allah memberi keberkahan dalam sehat kita

0 komentar:

Posting Komentar