Selama sekitar sebulan saya tidak
menulis, alhamdulillah saya diberi kesempatan untuk dapat menimba ilmu dan
dapat bertemu dengan beberapa sahabat saya yang sudah lama tidak bersua. Ada
yang berasal dari jawa timur, ada yang berasal dari jawa tengah, dan masih
banyak lagi yang lainnya. Baik mereka yang merupakan sahabat saya saat SMA,
kuliah, bahkan sejak SMA sampai dengan kuliah yang akhirnya bisa bertemu
kembali.
Saya
memang sudah meniatkan diri ini untuk melakukan hal yang bermanfaat ketika
berada dalam kondisi vakum untuk menulis. Dan hal itupun dikabulkan oleh Allah,
hehe. Dan karena memang tipe yang saya miliki adalah orang yang sangat senang
untuk bersilaturahim dengan orang lain.
Saya
bertemu dengan salah seorang sahabat saya yang ketika kuliah begitu bersemangat
menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada adik tingkatnya. Bekerja di salah satu
perusahaan di Jakarta. Tapi ternyata, saat saya bertemu dengannya, ternyata
sahabat saya ini termasuk salah satu dari beberapa orang yang terkena pemutusan
kerja di perusahaannya. Bukan tanpa alasan perusahaan memutus kerja
karyawannya, karena memang harga minyak dunia pada saat saya menulis tulisan
ini yang sedang anjlok dan banyak perusahaan melakukan hal serupa.
Terlihat
sekali wajahnya agak lesu ktika bertemu. Tapi semangat yang diperlihatkan masih
sangat terasa. Karena saya mengetahui bahwa sahabat saya ini sangat ingin bisa
untuk berwirausaha dibanding bekerja kantoran, dan sudah menjadi impiannya
untuk dapat memiliki bisnis sendiri.
Ketika
kami bertemu, kami membicarakan banyak hal yang sangat menarik. Salah satu
pembicaraan yang menarik untuk kami perbincangkan adalah mengenai
impian-impiannya yang dulu saya tahu sangat luar biasa tingginya. Tapi ketika
kami berbincang, entah apa yang ada di benaknya sehingga terlihat jelas sekali
bahwa sahabat saya ini sudah pasrah dengan semua yang akan terjadi ke depannya.
“Aku
sekarang mah udah ga mau mimpi tinggi-tinggi lagi Dit. Dulu aku mimpi
tinggi-tinggi, ternyata ga kesampean. Sekarang aku mau biasa aja ah, ngalir aja
kayak air. Ikutin aja mau kemana ini hidupku”
Itulah ucapan yang disampaikan
olehnya pada saya. Sungguh kaget luar biasa rasanya ketika saya mendengarnya.
Bagaimana tidak, sahabat yang saya tahu ketika kuliah dulu begitu berambisi,
namun sekarang seperti itu.
Seketika saya teringat dengan
nasihat dari guru saya mengenai jalan hidup yang sebenarnya kita harus
mengaturnya, mempersiapkannya. Sungguh sangat disayangkan jika dalam hidup ini
kita hanya mengikuti arus saja tanpa mempersiapkan ingin seperti apa kita di
masa depan.
Bukan bermaksud untuk menasihati,
tapi hanya ingin berbagi ilmu yang saya miliki padanya. Ilmu yang saya dapatkan
sehingga saya bersemangat dalam menjalani hidup ini. Ilmu yang mungkin sahabat
pembaca semua mengetahuinya dari dulu, tapi terkadang kita lupa akan hal
tersebut.
“Untuk membuat acara yang hanya dua jam seperti ini kita perlu
proposal? Untuk membuat acara yang penting kita perlu proposal? Untuk hal-hal
yang hanya sebentar saja kita butuh proposal, tapi kenapa untuk hidup kita yang
mungkin bertahun-tahun lamanya kita tidak membuat proposal? Kita tidak
mempersiapkan dengan matang? Kata siapa air selalu bermuara ke laut? Coba pergi
ke ke wc, buang air kecil, kemudian di flush, perginya kemana? Septic tank. Mau
hidup kita seperti itu?”
Sungguh,
kalimat itulah yang selalu saya coba untuk dalami dan renungi. Apakah saya
sudah melakukan seperti itu. Tapi insya Allah saya selalu berusaha melakukan
hal tersebut. Mempersiapkan apa yang menjadi impian saya di masa depan.
Karena
itulah saya berani memberikan pernyataan tersebut kepada sahabat saya dengan
maksud sama. Tidak hanya mengikuti arus saja dan melihat akan menjadi seperti
apa. Rencana Allah memang indah, tapi apakah mungkin Allah akan membuat kita
menjadi seperti apa jika kita tidak memberitahukan pada-Nya.
Orang
yang sudah mempersiapkan proposal hidupnya dan memiliki impian saja seringkali
tidak tercapai yang diharapkan, bagaimana dengan orang yang tidak memilikinya?
Tapi
satu yang perlu kita renungkan dan kita tekankan bersama, bahwa dalam hidup ini
Allah selalu memberi kita yang terbaik, bukan yang biasa-biasa saja atau yang
terburuk. Semoga kita semua selalu mengingat akan hal itu.
Syukuri,
nikmati, jalani. Insya Allah berkah
Mantaaaap mas :)
BalasHapusSepakatlah sama proposal hidup trus proposal nikah hehe
Salam kenal mas
Mampir yaak ke www.ahsanulfikri.wordpress.com
Halo mas fikri. Iya nih, kalau udah siap proposal nikah, buat aja langsung, ajuin deh ke Allah. Insya Allah yg terbaik deh dapetnya :)
HapusInsya Allah nanti daku mampir yaa ke blognya. Semangat bersama :)